Kenyataannya, perjalanan cinta ku tak secantik wajahku.
Aku mulai mengerti Cinta ketika aku memasuki lingkungan SMP. Aku sekolah di SMP 1 Banda Aceh yang termasuk dalam katagori SMP Favorit *ini tidak ada hubungannya dengan perjalanan cintaku, abaikan saja! Hanya ingin memamerkan SMP Favorit saja*
Cinta pertama ku saat kelas 2 SMP, aku menyukai seorang cowok yang berbeda kelas dengan ku. Namanya lupa, tapi karena aku mirip Luna Maya, jadi sebut saja dia “Ariel”. Saat SMP aku mempunyai teman dekat, namanya Nanda dan Intan.
Nanda mempunyai sepupu laki-laki, sebut saja namanya “Ikan”. Ariel dan Ikan teman sekelas, maka muncullah cerita princess Ariel dan Ikan *halah! Ariel dan Ikan mempunyai teman satu lagi yang disebut-sebut sebagai “Samsul” (bukan nama asli).
Aku menyukai Ariel dan sering meminta bantuan pada Ikan *walaupun nggak ada kemajuannya, sedangkan Intan menyukai Ikan sepupunya Nanda, dan meminta bantuan pada Nanda dan Nanda pada saat itu menyukai Samsul teman sekelasnya Ariel dan Ikan dan kembali meminta bantuan pada Ikan sepupunya *Ayooo main lingkaran setan disini.
Jadi intinya, kami 3 serangkai dari kelas 2-8 menyukai 3 serangkai dari kelas 2-5.
Cinta
memang gila, apalagi jika dialami oleh anak SMP labil seperti Aku. Aku rela
keluar jam pelajaran Cuma untuk nangkring 5 menit di balkon kelas untuk melihat
Ariel sang pujaan hati yang sedang mengikuti jam Olahraga, atau memberanikan
diri beli kue di kantin cowok demi demi berpapasan dengan Ariel. Apa hasilnya?
Seperti masuk ke kandang harimau berpenyakit sex, aku di godain banyak cowok
disana. Aku juga pernah dengan berbaik hati rela mengangkat tong sampah kelas
untuk di buang sampahnya ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Cuma karena aku tau
hari ini giliran dia yang membuang sampah ke TPA. Kalau di ingat-ingat lagi,
aku jadi geli sendiri. Kenapa dulu aku melakukan itu bahkan hasilnya nggak
kelihatan.
Jika
sedang jatuh cinta, apapun akan kita lakukan demi mendapatkan sedikit info
tentang dirinya. Begitu juga dengan ku, Aku berhasil mendapatkan nomor HP nya
dari Ikan.
Pada
saat itu sedang trand di kalangan kami membuat mail box di HP, oleh karena itu
aku sering miscall-miscall Ariel demi mendengarkan suaranya di mail box, tapi
bodohnya aku nggak pernah SMS dia, kerjaan ku selalu dengerin mail box dia.
Selain
mendapatkan info tentang nomor HP nya, aku juga mendapatkan info yang “WOW”
hancur hatiku.
“Ariel menyukai Cut”
Cut
adalah cewek paling cantik sekelas 2 pada saat itu. Cowok mana sih yang nggak
suka sama Cut? Kalo ada, bawa kehadapan ku biar ditelanjangi.
Pada
saat itu, sinetron yang lagi populer di kalangan kami “Bawang Putih Bawang
Merah”. Nah, Mukanya mirip-mirip Nia Ramadhani yang berperan sebagai Bawang
Merah yang jahat. Apalah beda sama aku, aku juga mirip sama Revalina pemeran
Bawang Putih yang baik, kenapa Ariel lebih memilih sosok Nia Ramadhani? *kemudian
Aku si Bawang putih berubah menjadi jahat.
Entah
setan mana yang merasuki jiwa labilku ini, aku sempat membuat kejahatan pada si
Cut. Dengan sengaja aku melempar Lollipop bekas jigongku dari atas dengan
maksud kena kepala si Cut yang lagi jalan di bawah. Tapi memang orang baik
selalu di lindungi Allah SWT, Lollipop nya malah kena ke orang lain.
Sebelum aku berubah menjadi Ratu setan lantas menguasai setiap trik antagonis Bawang merah di sinetron itu, aku pun memilih untuk meninggalkan Ariel. Semoga dia bisa hidup bahagia dengan Cut berhati Bawang Putih yang tertukar sosok dengan Bawang merah itu.
2 Bulan kemudian setelah Aku Move On dari Ariel, bencana alam Tsunami menyapa Aceh. Aku dan keluarga pindah ke Lhokseumawe dan melanjutkan sekolah disana. Aku nggak pernah dapat kabar lagi tentang Nanda dan Intan.
Lalu, bagaimana kelanjutan hubungan Ariel dan Cut? Mereka jadian?
YAH! ENGGAK JUGA! SI ARIEL BERTEPUK SEBELAH TANGAN! *ketawa setan
Walau
sempat patah hati, aku nggak gampang menyerah. Aku mencari target baru di SMP
baru ku.
Aku
nyambung sekolah di SMP Swasta PT.PIM milik kantor Ayahku. Disana Aku menyukai
“Kanata” teman satu sekolahan tapi kami berbeda kelas. Sama seperti cerita
sebelumnya, sama Kanata pun aku nggak dapat status yang bagus. Tapi bedanya,
gosip yang menyebar Kanata juga menyukai ku, tapi dia nggak punya keberanian
untuk mengungkapkan nya. YAUDAH! MATI AJA!
Selama
menyukai dan menunggu harapan kosong dari Kanata, tak sedikit pria yang
menyatakan “Suka” sama ku. Salah satu nya Karyawan Muda PT.PIM yang sudah
berumur 25 tahun. Buset! Anak SMP kelas 2 pacaran sama Om 25 tahun, Ok! Aku
Tolak!
Sampai
akhirnya aku mati bosan menunggu Kanata, sehingga aku mencoret sedikit
kesetiaan ku menunggu Kanata, dan aku menerima Cinta seorang cowok dari
Lhokseumawe. Aku jadian dengan dia sekitar 3 bulan lalu putus.
Setelah
putus, aku kembali menunggu Kanata. Sampai tamat SMP aku menunggu Kanata
menyatakan perasaannya pada ku tapi itu tak kunjung terjadi.
Akhirnya
aku Lulus SMP dan pindah ke Banda Aceh untuk menyambung SMA disana dan Aku
nggak mendapat jawaban pasti dari Kanata. Sampai akhirnya Kanata tidak tau
perasaanku yang sebenarnya dan Aku juga nggak tau perasaan kanata yang
sebenarnya *kubur diri.
“...Sekarang aku sudah memakai seragam Putih Abu-Abu.
Dilarang labil dan sebagainya lagi. Harus belajar dari pengalaman, kalau suka
sama cowok bilang suka...”
Kata-kata itu yang selalu yang menguatkan aku, tapi tetap aja aku abaikan, kalau aku suka tetap aku tutup-tutupi sampai dia sadar sendiri *di lempar kaleng
Saat
duduk di bangku SMA aku tidak tertarik untuk berpacaran. Aku lebih menyibukkan
diri ke hal yang berbau jepang dan korea.
Jika
ada cowok yang menyerupai wajah “Shinichi Kudo” atau “Changmin
DBSK” baru aku mau untuk jatuh cinta lagi. Itu pendapat ku.
Dan
benar saja, aku terus menjomblo sampai kelas 3 SMA. Nice~
Sampai
akhirnya, aku duduk di kelas XII.IA.5 dan melihat teman sekelasku yang sosok
nya sedikit mirip Changmin kegilas mobil giling aspal. Kalau dia diam sih
ganteng, 70% bisa dibilang mirip Changmin, tapi kalau dia ngomong...? BUBAAAAR!!!!
Walaupun
begitu kenyataannya, aku sudah terlanjur jatuh hati dan mengakui kalau aku
menyukai dia yang mirip dengan Changmin.
Lalu
bagaimana dengan perasaan dia? Tetap cinta ku bertepuk sebelah tangan walaupun
sudah sejuta perhatian aku kasih ke dia. Dia masih menyukai Mantannya *Potong
urat nadi.
Tidak
mendapat status sebagai Pacarnya, aku rela saja untuk menjadi Sahabat dekatnya.
Siapa tau dari Sahabat berubah jadi cinta! *Ngarep
Berhasil
menjadi sahabat dekatnya, Aku juga bersahabat dengan teman-temannya yang
semuanya berjenis kelamin laki-laki *Aku princess nya yey!
Note
Kode dalam bacaan ini :
- Si Kawan : Gebetan yang mirip changmin
- Si A : Temen pertama dari si Kawan
- Si B : Temen kedua dari si Kawan
Aku harap kalian tidak bingung!
Pada
suatu hari, Aku SMS dia dan temannya (sebut saja si A) untuk jalan-jalan karena
aku sedang bosan. dia membalas SMS ku dan mengatakan kalau dia mau pergi
weekend dengan keluarganya, lantas dia mengajakku ikut serta, sedangkan si A
tidak balas SMS ku. Dari pada mati bosan, lebih baik aku ikut keluarga dia
weekend aja, pikirku. Tak pikir panjang lagi, aku langsung capcus ke rumahnya.
Kebetulan dalam keluarganya tidak mempunyai anak perempuan, jadi Ibu nya sangat
menyukai anak perempuan. Pada saat itu Abang dia juga membawa pacarnya dan dia
membawa aku! *udah nikmatin aja, weekend gratis.
Ternyata
si A ketiduran, lantas tak membalas SMS ku tadi siang. Saat bangun tidur si A
langsung balas SMS ku dan minta maaf karena nggak bisa jalan samaku. Tapi aku
tidak membalas SMS dia karena HP nggak ada sinyal. si A merasa bersalah, Aku
nggak balas SMS dia mengira aku marah sama dia. Dia menelpon aku berulang kali
dan HP ku tak aktif.
Aku
pulang di antar dan minta di antar ke Houkiboshi saja. Sesampai di Houkiboshi aku
mendapati sosok si A dan si B (teman yang satunya lagi) dalam raut yang
khawatir. Berhubung aku terlahir apatis ya aku cuek aja.
Malam
harinya si A SMS. Dan satu kalimat dalam SMS nya yang buat aku galau pagi,
siang, malam, subuh dan pagi lagi adalah
“...Miita jangan terlalu dekat sama si Kawan, A cemburu...”
*DUAAAARR!
“...A sadar, A bukan siapa2nya Miita, tapi A juga nggak tau
kenapa bisa cemburu...”
*Ngeeeeeeeeng......Becak lewat
dan mulai hari ini, terjalinlah cinta segitiga diantara kami. Setiap bertemu si A aku canggung. Yang aku targetkan adalah temannya, kenapa malah dia yang suka sama aku.
Mengetahui
si A punya rasa padaku, aku sedikit senang. Walaupun yang aku sukai sebenarnya
bukan dia tapi kalau pun aku jadian sama dia tidak masalah. si A orangnya baik
dan kami juga sangat dekat. Mungkin tanpa aku sadari, aku juga menyimpan rasa
pada si A sedikit.
Satu
minggu kemudian, pulang sekolah si A datang kesekolah ku dan kami pulang
bersama. Di perjalanan si A mengungkapkan perasaannya kepada ku dan aku
tertegun lama. Akhirnya, pada hari itu kami jadian.
Aku
tidak pulang ke rumah, aku pulang ke Houkiboshi dan bercerita pada
kakak-kakakku yang ada disana pada hari ini. Mereka terkejut!
“...Bukannya yang kau suka si Kawan dek? Kenapa jadiannya
sama si A?...”
Kalau ditanya gitu, Aku juga bingung!
Aku sudah menjalin hubungan dengan si A selama satu minggu dan kemudian berita ini muncul.
si
B mengaku padaku bahwa dia menyukai ku sudah dari awal kelas 3 ketika aku dan
dia masuk kelas yang sama.
*DUEEEEEEERRRRR
“...Sebagai sahabat dari A dan dari Miita sendiri, Aku
senang liat kalian senang...”
Dan
ternyata, selama ini cinta yang terjalin adalah Cinta segiempat.
Memasuki
minggu kedua aku pacaran dengan A, masalah bermunculan satu persatu mulai dari
keluarganya, teman-teman kami. Masalah dari keluarganya bisa kami atasi
bersama, sedangkan masalah dari teman-teman kami entah apa, nggak jelas. Tapi
semakin lama semakin pelik dan akhirnya kami putus hanya dalam 2 minggu.
Setelah
putus dari si A, Aku melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Aku lulus Sastra
Jepang di Universitas Sumatera Utara di Medan.
Hampir
2 semester aku mati rasa terhadap laki-laki dan nggak pacaran, kerjaan ku
setiap hari Cuma memandangi ketampanan Changmin dari layar
kaca. Ketertarikan ku pada budaya Korea semakin bertambah tinggi.
Libur semester 2 Aku pulang ke Aceh untuk mengikuti Organisasi bersama orang Korea dan Houkiboshi.
Tak
pernah terpikir oleh ku sebelumnya, satu orang Korea yang bernama Jung Hyeon-Ok
menyukaiku. Awalnya ku kira dia hanya bercanda atau sekedar mengagumi ku karena
aku punya kelopak mata yang tidak di miliki oleh orang Korea lainnya. Tapi itu
semua salah, dia benar-benar menyukaiku.
Aku terlambat menyukai dia, ketika dia menyukaiku selama 2 minggu dia berada di Aceh, Aku menyukai dia pada 2 hari terakhir sebelum dia kembali ke Korea. Dan siapa yang tidak menyesali ini? Nenek-nenek kayang pun menyesal. Aku sangat menyesal terlambat menyukai dia, sehingga setelah kami jadian, aku Cuma punya waktu 1 hari lagi bersama-sama dia.
Cerita dimulai ketika makan malam di Pizza Hut. Aku dan Hyeon-Ok makan di meja yang sama, banyak yang kami ceritakan disitu. Selesai makan kami kembali ke BUS dan ternyata di luar sedang turun hujan.
Hyeon-Ok
mengambil payung yang disediakan oleh Pizza Hut dan mengantarkan aku sampai ke
Bus. Mungkin di perjalanan yang hanya 3 detik menuju bus ini, dia jatuh cinta
padaku seiring jatuhnya hujan *Kayak cerita love rain (langsung putar
Ost.Love Rain).
Kami
jadian dimalam perpisahan Korea dan Aceh, dimalam itu Hyeon-ok terus bersama
ku.
Setelah Hyeon-Ok kembali ke korea, 1 minggu kemudian kami sama-sama sibuk memasuki tahun ajaran baru. Aku dan Hyeon-Ok tidak pernah memberi kabar lagi. Kami memang tidak mengatakan kata-kata “Putus”, dan kami juga tidak melanturkan kata-kata “Tunggu Aku”. kami mengakhiri hubungan ini atas dasar kedua belah pihak sama-sama sibuk. Jadi, kalau seandainya dia pacaran sama cewek lain di Korea, tidak ada hak untukku marah.
6
bulan kemudian, Orang Korea dari universitas Hyeon-ok kembali berkunjung ke
Aceh. Disini aku bertemu lagi dengan Ga-Hee yang dulu pernah datang ke Aceh
bersama Hyeon-Ok. Aku bertanya tentang Hyeon-Ok pada Ga-Hee dan dia
mengatakan
“...Hyeon-Ok sedang mengikuti Army selama 2 Tahun..” *Jejejejeeeeeng!
“...Sebenarnya dia ingin sekali kembali ke Aceh untuk bertemu Miita, tapi dia tidak bisa...” sambung Ga-hee lagi.
Pesan
moral : Jangan sia-siakan cinta yang datang padamu, karena
penyesalan selalu datang terlambat.
Pesan moral diatas sudah menjadi pegangan ku sekarang. Tapi
sia-sia aja, hidupku terlanjur suka memilih-milih. Ketika ada cinta yang
datang, aku menolaknya. Aku hanya mau jadian dengan orang yang Aku kejar,
masalahnya ini tidak pernah bisa dikabulkan oleh Allah SWT, karena jika
dikabulkan Hidupku akan terasa sempurna. Ingat, nobody is perfect!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar