Minggu, 01 Januari 2012

Perjalanan Cinta Seonggok Miita Asyari


Kenyataannya, perjalanan cinta ku tak secantik wajahku.

Aku mulai mengerti Cinta ketika aku memasuki lingkungan SMP. Aku sekolah di SMP 1 Banda Aceh yang termasuk dalam katagori SMP Favorit *ini tidak ada hubungannya dengan perjalanan cintaku, abaikan saja! Hanya ingin memamerkan SMP Favorit saja*

Cinta pertama ku saat kelas 2 SMP, aku menyukai seorang cowok yang berbeda kelas dengan ku. Namanya lupa, tapi karena aku mirip Luna Maya, jadi sebut saja dia “Ariel”. Saat SMP aku mempunyai teman dekat, namanya Nanda dan Intan.
Nanda mempunyai sepupu laki-laki, sebut saja namanya “Ikan”. Ariel dan Ikan teman sekelas, maka muncullah cerita princess Ariel dan Ikan *halah! Ariel dan Ikan mempunyai teman satu lagi yang disebut-sebut sebagai “Samsul” (bukan nama asli).
Aku menyukai Ariel dan sering meminta bantuan pada Ikan *walaupun nggak ada kemajuannya, sedangkan Intan menyukai Ikan sepupunya Nanda, dan meminta bantuan pada Nanda dan Nanda pada saat itu menyukai Samsul teman sekelasnya Ariel dan Ikan dan kembali meminta bantuan pada Ikan sepupunya *Ayooo main lingkaran setan disini. 
Jadi intinya, kami 3 serangkai dari kelas 2-8 menyukai 3 serangkai dari kelas 2-5.
Cinta memang gila, apalagi jika dialami oleh anak SMP labil seperti Aku. Aku rela keluar jam pelajaran Cuma untuk nangkring 5 menit di balkon kelas untuk melihat Ariel sang pujaan hati yang sedang mengikuti jam Olahraga, atau memberanikan diri beli kue di kantin cowok demi demi berpapasan dengan Ariel. Apa hasilnya? Seperti masuk ke kandang harimau berpenyakit sex, aku di godain banyak cowok disana. Aku juga pernah dengan berbaik hati rela mengangkat tong sampah kelas untuk di buang sampahnya ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Cuma karena aku tau hari ini giliran dia yang membuang sampah ke TPA. Kalau di ingat-ingat lagi, aku jadi geli sendiri. Kenapa dulu aku melakukan itu bahkan hasilnya nggak kelihatan.
Jika sedang jatuh cinta, apapun akan kita lakukan demi mendapatkan sedikit info tentang dirinya. Begitu juga dengan ku, Aku berhasil mendapatkan nomor HP nya dari Ikan.
Pada saat itu sedang trand di kalangan kami membuat mail box di HP, oleh karena itu aku sering miscall-miscall Ariel demi mendengarkan suaranya di mail box, tapi bodohnya aku nggak pernah SMS dia, kerjaan ku selalu dengerin mail box dia.
Selain mendapatkan info tentang nomor HP nya, aku juga mendapatkan info yang “WOW” hancur hatiku.

“Ariel menyukai Cut”

Cut adalah cewek paling cantik sekelas 2 pada saat itu. Cowok mana sih yang nggak suka sama Cut? Kalo ada, bawa kehadapan ku biar ditelanjangi.
Pada saat itu, sinetron yang lagi populer di kalangan kami “Bawang Putih Bawang Merah”. Nah, Mukanya mirip-mirip Nia Ramadhani yang berperan sebagai Bawang Merah yang jahat. Apalah beda sama aku, aku juga mirip sama Revalina pemeran Bawang Putih yang  baik, kenapa Ariel lebih memilih sosok Nia Ramadhani? *kemudian Aku si Bawang putih berubah menjadi jahat.
Entah setan mana yang merasuki jiwa labilku ini, aku sempat membuat kejahatan pada si Cut. Dengan sengaja aku melempar Lollipop bekas jigongku dari atas dengan maksud kena kepala si Cut yang lagi jalan di bawah. Tapi memang orang baik selalu di lindungi Allah SWT, Lollipop nya malah kena ke orang lain.

Sebelum aku berubah menjadi Ratu setan lantas menguasai setiap trik antagonis Bawang merah di sinetron itu, aku pun memilih untuk meninggalkan Ariel. Semoga dia bisa hidup bahagia dengan Cut berhati Bawang Putih yang tertukar sosok dengan Bawang merah itu.

2 Bulan kemudian setelah Aku Move On dari Ariel, bencana alam Tsunami menyapa Aceh. Aku dan keluarga pindah ke Lhokseumawe dan melanjutkan sekolah disana. Aku nggak pernah dapat kabar lagi tentang Nanda dan Intan.

Lalu, bagaimana kelanjutan hubungan Ariel dan Cut? Mereka jadian?

YAH! ENGGAK JUGA! SI ARIEL BERTEPUK SEBELAH TANGAN! *ketawa setan


Walau sempat patah hati, aku nggak gampang menyerah. Aku mencari target baru di SMP baru ku.
Aku nyambung sekolah di SMP Swasta PT.PIM milik kantor Ayahku. Disana Aku menyukai “Kanata” teman satu sekolahan tapi kami berbeda kelas. Sama seperti cerita sebelumnya, sama Kanata pun aku nggak dapat status yang bagus. Tapi bedanya, gosip yang menyebar Kanata juga menyukai ku, tapi dia nggak punya keberanian untuk mengungkapkan nya. YAUDAH! MATI AJA!
Selama menyukai dan menunggu harapan kosong dari Kanata, tak sedikit pria yang menyatakan “Suka” sama ku. Salah satu nya Karyawan Muda PT.PIM yang sudah berumur 25 tahun. Buset! Anak SMP kelas 2 pacaran sama Om 25 tahun, Ok! Aku Tolak!
Sampai akhirnya aku mati bosan menunggu Kanata, sehingga aku mencoret sedikit kesetiaan ku menunggu Kanata, dan aku menerima Cinta seorang cowok dari Lhokseumawe. Aku jadian dengan dia sekitar 3 bulan lalu putus.
Setelah putus, aku kembali menunggu Kanata. Sampai tamat SMP aku menunggu Kanata menyatakan perasaannya pada ku tapi itu tak kunjung terjadi.
Akhirnya aku Lulus SMP dan pindah ke Banda Aceh untuk menyambung SMA disana dan Aku nggak mendapat jawaban pasti dari Kanata. Sampai akhirnya Kanata tidak tau perasaanku yang sebenarnya dan Aku juga nggak tau perasaan kanata yang sebenarnya *kubur diri.

“...Sekarang aku sudah memakai seragam Putih Abu-Abu. Dilarang labil dan sebagainya lagi. Harus belajar dari pengalaman, kalau suka sama cowok bilang suka...”

Kata-kata itu yang selalu yang menguatkan aku, tapi tetap aja aku abaikan, kalau aku suka tetap aku tutup-tutupi sampai dia sadar sendiri *di lempar kaleng
Saat duduk di bangku SMA aku tidak tertarik untuk berpacaran. Aku lebih menyibukkan diri ke hal yang berbau jepang dan korea.
Jika ada cowok yang menyerupai wajah “Shinichi Kudo” atau “Changmin DBSK” baru aku mau untuk jatuh cinta lagi. Itu pendapat ku.
Dan benar saja, aku terus menjomblo sampai kelas 3 SMA. Nice~
Sampai akhirnya, aku duduk di kelas XII.IA.5 dan melihat teman sekelasku yang sosok nya sedikit mirip Changmin kegilas mobil giling aspal. Kalau dia diam sih ganteng, 70% bisa dibilang mirip Changmin, tapi kalau dia ngomong...? BUBAAAAR!!!!
Walaupun begitu kenyataannya, aku sudah terlanjur jatuh hati dan mengakui kalau aku menyukai dia yang mirip dengan Changmin.
Lalu bagaimana dengan perasaan dia? Tetap cinta ku bertepuk sebelah tangan walaupun sudah sejuta perhatian aku kasih ke dia. Dia masih menyukai Mantannya *Potong urat nadi.

Tidak mendapat status sebagai Pacarnya, aku rela saja untuk menjadi Sahabat dekatnya. Siapa tau dari Sahabat berubah jadi cinta! *Ngarep
Berhasil menjadi sahabat dekatnya, Aku juga bersahabat dengan teman-temannya yang semuanya berjenis kelamin laki-laki *Aku princess nya yey!
Note Kode dalam bacaan ini :
  • Si Kawan : Gebetan yang mirip changmin
  • Si A : Temen pertama dari  si Kawan
  • Si B : Temen kedua dari si Kawan
Aku harap kalian tidak bingung!


Pada suatu hari, Aku SMS dia dan temannya (sebut saja si A) untuk jalan-jalan karena aku sedang bosan. dia membalas SMS ku dan mengatakan kalau dia mau pergi weekend dengan keluarganya, lantas dia mengajakku ikut serta, sedangkan si A tidak balas SMS ku. Dari pada mati bosan, lebih baik aku ikut keluarga dia weekend aja, pikirku. Tak pikir panjang lagi, aku langsung capcus ke rumahnya. Kebetulan dalam keluarganya tidak mempunyai anak perempuan, jadi Ibu nya sangat menyukai anak perempuan. Pada saat itu Abang dia juga membawa pacarnya dan dia membawa aku! *udah nikmatin aja, weekend gratis.
Ternyata si A ketiduran, lantas tak membalas SMS ku tadi siang. Saat bangun tidur si A langsung balas SMS ku dan minta maaf karena nggak bisa jalan samaku. Tapi aku tidak membalas SMS dia karena HP nggak ada sinyal. si A merasa bersalah, Aku nggak balas SMS dia mengira aku marah sama dia. Dia menelpon aku berulang kali dan HP ku tak aktif.
Aku pulang di antar dan minta di antar ke Houkiboshi saja. Sesampai di Houkiboshi aku mendapati sosok si A dan si B (teman yang satunya lagi) dalam raut yang khawatir. Berhubung aku terlahir apatis ya aku cuek aja.
Malam harinya si A SMS. Dan satu kalimat dalam SMS nya yang buat aku galau pagi, siang, malam, subuh dan pagi lagi adalah

“...Miita jangan terlalu dekat sama si Kawan, A cemburu...”

*DUAAAARR!

“...A sadar, A bukan siapa2nya Miita, tapi A juga nggak tau kenapa bisa cemburu...”

*Ngeeeeeeeeng......Becak lewat

dan mulai hari ini, terjalinlah cinta segitiga diantara kami. Setiap bertemu si A aku canggung. Yang aku targetkan adalah temannya, kenapa malah dia yang suka sama aku.
Mengetahui si A punya rasa padaku, aku sedikit senang. Walaupun yang aku sukai sebenarnya bukan dia tapi kalau pun aku jadian sama dia tidak masalah. si A orangnya baik dan kami juga sangat dekat. Mungkin tanpa aku sadari, aku juga menyimpan rasa pada si A sedikit.

Satu minggu kemudian, pulang sekolah si A datang kesekolah ku dan kami pulang bersama. Di perjalanan si A mengungkapkan perasaannya kepada ku dan aku tertegun lama. Akhirnya, pada hari itu kami jadian.
Aku tidak pulang ke rumah, aku pulang ke Houkiboshi dan bercerita pada kakak-kakakku yang ada disana pada hari ini. Mereka terkejut!

“...Bukannya yang kau suka si Kawan dek? Kenapa jadiannya sama si A?...”

Kalau ditanya gitu, Aku juga bingung!

Aku sudah menjalin hubungan dengan si A selama satu minggu dan kemudian berita ini muncul.
si B mengaku padaku bahwa dia menyukai ku sudah dari awal kelas 3 ketika aku dan dia masuk kelas yang sama.

*DUEEEEEEERRRRR

“...Sebagai sahabat dari A dan dari Miita sendiri, Aku senang liat kalian senang...”

Dan ternyata, selama ini cinta yang terjalin adalah Cinta segiempat.

Memasuki minggu kedua aku pacaran dengan A, masalah bermunculan satu persatu mulai dari keluarganya, teman-teman kami. Masalah dari keluarganya bisa kami atasi bersama, sedangkan masalah dari teman-teman kami entah apa, nggak jelas. Tapi semakin lama semakin pelik dan akhirnya kami putus hanya dalam 2 minggu.


Setelah putus dari si A, Aku melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Aku lulus Sastra Jepang di Universitas Sumatera Utara di Medan.
Hampir 2 semester aku mati rasa terhadap laki-laki dan nggak pacaran, kerjaan ku setiap hari Cuma memandangi ketampanan Changmin dari layar kaca. Ketertarikan ku pada budaya Korea semakin bertambah tinggi.

Libur semester 2 Aku pulang ke Aceh untuk mengikuti Organisasi bersama orang Korea dan Houkiboshi.
 Tak pernah terpikir oleh ku sebelumnya, satu orang Korea yang bernama Jung Hyeon-Ok menyukaiku. Awalnya ku kira dia hanya bercanda atau sekedar mengagumi ku karena aku punya kelopak mata yang tidak di miliki oleh orang Korea lainnya. Tapi itu semua salah, dia benar-benar menyukaiku.

Aku terlambat menyukai dia, ketika dia menyukaiku selama 2 minggu dia berada di Aceh, Aku menyukai dia pada 2 hari terakhir sebelum dia kembali ke Korea. Dan siapa yang tidak menyesali ini? Nenek-nenek kayang pun menyesal. Aku sangat menyesal terlambat menyukai dia, sehingga setelah kami jadian, aku Cuma punya waktu 1 hari lagi bersama-sama dia.

Cerita dimulai ketika makan malam di Pizza Hut. Aku dan Hyeon-Ok makan di meja yang sama, banyak yang kami ceritakan disitu. Selesai makan kami kembali ke BUS dan ternyata di luar sedang turun hujan.
Hyeon-Ok mengambil payung yang disediakan oleh Pizza Hut dan mengantarkan aku sampai ke Bus. Mungkin di perjalanan yang hanya 3 detik menuju bus ini, dia jatuh cinta padaku seiring jatuhnya hujan *Kayak cerita love rain (langsung putar Ost.Love Rain).
Kami jadian dimalam perpisahan Korea dan Aceh, dimalam itu Hyeon-ok terus bersama ku. 

 Setelah Hyeon-Ok kembali ke korea, 1 minggu kemudian kami sama-sama sibuk memasuki tahun ajaran baru. Aku dan Hyeon-Ok tidak pernah memberi kabar lagi. Kami memang tidak mengatakan kata-kata “Putus”, dan kami juga tidak melanturkan kata-kata “Tunggu Aku”. kami mengakhiri hubungan ini atas dasar kedua belah pihak sama-sama sibuk. Jadi, kalau seandainya dia pacaran sama cewek lain di Korea, tidak ada hak untukku marah.

6 bulan kemudian, Orang Korea dari universitas Hyeon-ok kembali berkunjung ke Aceh. Disini aku bertemu lagi dengan Ga-Hee yang dulu pernah datang ke Aceh bersama Hyeon-Ok. Aku bertanya tentang Hyeon-Ok pada Ga-Hee dan dia mengatakan 

“...Hyeon-Ok sedang mengikuti Army selama 2 Tahun..” *Jejejejeeeeeng!

“...Sebenarnya dia ingin sekali kembali ke Aceh untuk bertemu Miita, tapi dia tidak bisa...” sambung Ga-hee lagi.

Pesan moral : Jangan sia-siakan cinta yang datang padamu, karena penyesalan selalu datang terlambat.

Pesan moral diatas sudah menjadi pegangan ku sekarang. Tapi sia-sia aja, hidupku terlanjur suka memilih-milih. Ketika ada cinta yang datang, aku menolaknya. Aku hanya mau jadian dengan orang yang Aku kejar, masalahnya ini tidak pernah bisa dikabulkan oleh Allah SWT, karena jika dikabulkan Hidupku akan terasa sempurna. Ingat, nobody is perfect!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar