Jumat, 30 Juli 2010

그남자 정현옥 입니다 ♡

14.07.2010
KISAH HUJAN & SEPOTONG PIZZA

Awalnya aku tidak mengenal dia *yaiyalah bahkan aku tidak pernah menyadari keberadaannya.
Ketika aku bertemu dengan orang korea, aku tidak ingat pernah melihat dia. Aku ingat melihat Song Woo, JK Oppa dan Hwan Young di wong solo tempat dimana kami bertemu sebelum kami membawa rombongan berkulit putih itu berjalan-jalan ke Pantai.
Setelah aku mengingat-ingat lagi, di pantai pun aku tidak melihat dia. Keberadaan dia benar-benar tidak terdeteksi oleh penglihatanku *mata khusus orang cakep.
Setelah membuka album photo dengan Induk university 2010, aku baru sadar pada saat dipantai dia melakukan ritual penimbunan diri dipasir. Pantesan nggak kelihatan batang hidungnya ..

ini adalah wajah dimana pertama kali aku melihat dia





dia tidak waras --->>> Kurasa.

Hyeon-Ok menimbun dirinya didalam pasir sekitar 1 Jam. Kak Ria sempat mengatakan padaku bahwa Hyeon-Ok begitu tertarik pada Jepang dan selalu berfoto ala Yakuza. Ketika di bus, K'Ria mengatakan kepada Song Woo bahwa dia mirip dengan Kim Jae Joong TVXQ lalu Myeon Il mirip dengan Rain dan JK Oppa mirip dengan KangIn SUJU. Tentu saja ketiga pria ini senangnya kagak ketulungan lagi.
Tiba-tiba saja Hyeon-Ok berkata "dia mirip Jae Joong! dia Rain! dia KangIn! Lalu aku?" tanya nya pada Kak Ria. Tanpa pikir panjang aku langsung menjawab "Kamu Yakuza!"
Semua orang tertawa dan setuju padaku. Hyeon-Ok terdiam lalu ikut tertawa antara malu dan bangga, aku tidak mengerti ekspresi yang dia keluarkan. Setelah selesai bermain-main, kami kembali ke bus dan pergi makan malam di Pizza hut.

Entah sejak kapan, pria bermata sipit dengan kulit putih ini sudah dekat dengan Kak Ria bahkan dia mengaku Kak Ria adalah kakaknya.
Yang menarik sekaligus membingungkan bagiku adalah cara makan orang Korea, bukan karena sumpitnya tapi karena orang korea yang begitu banyak makan. Bagi pencinta drama Korea kalian pasti sering dengar istilah "Manhi Meogeo" (mani mogo : red) yang sering diucapkan ketika makan bersama. Kata tersebut mempunyai makna "Ayo makan", tapi jika diartikan sekilas artinya adalah "Makan Banyak". Mungkin kata ini yang sudah ditanamkan dari kecil kepada masyarak Korea sehingga mereka makan begitu banyak bahkan mereka menyumpal mulut mereka dengan banyak makanan tanpa mengunyah atau menelannya terlebih dahulu. Melihat hal itu, tentu saja Aku anak perempuan ter-rakus di Houkiboshi tidak bisa tinggal diam dam merasa tidak mau rugi aku juga mengiuti gaya mereka makan. Benar saja, Aku hampir mati muda karena keselek botol saus Pizza.
Mataku tertuju pada sepotong Pan Pizza, hanya tinggal satu! Siapa cepat dia dapat! Aku menelan cepat sisa Pizza yang ada didalam mulutku, tanpa mengunyahnya. Walaupun tidak rugu karena makan malam ini murni gratisan dari pihak Induk University, tapi Aku tetap tidak mau kehilangan potongan terakhir Pizza di mejaku. Ternyata, secepat-cepatnya aku makan, Hyeon-Ok masih lebih cepat dan liar, seperti kingkong kelaparan. tentu saja potongan Pizza terakhir itu jatuh ketangannya. "Hatiku sedih, hatiku gundah, tak ingin pergi berpisah....." sountrack by Sherina.
Terdiam dalam kegagalanku untuk menyelamatkan potongan Pizza terakhir dari Kingkong kelaparan dan liar itu, aku memasang muka dendam pada Hyeon-Ok, tapi sayangnya muka dendam ku terlihat seperti muka gembel kelaparan. Hyeon-Ok menyodorkan potongan Pizza terakhir itu kedepanku sambil berkata "Kamu suka ini?"
Tentu saja dengan cepat aku mengangguk layaknya anjing kelaparan, untung lidahnya tidak ikutan keluar.
"Ini makan...: kata Hyeon-Ok sambil menyodorkan Pizza kemulutku. Menurut gerak-geriknya dia hendak menyulangku, tapi karena aku terlalu senang mendapatkan potongan Pizza terakhir itu Aku tidak membuka mulutku melainkan menyambar cepat dari tangannya.

Ini Photo kami ketika di Pizza Hut



Walau sudah pernah foto bersama, Aku tetap tidak menyadari keberadaanya. Bahkan namanya pun aku tidak dapat mengingatnya. Aku selalu memanggilnya Yakuza Oppa.
Setelah selesai makan, kami kembali ke bus dan ternyata saudara-saudara diluar sedang turun hujan. Pihak Pizza memberikan kami payung sampai ke Bus. Hyeon-Ok membantu aku berjalan sampai ke bus sambil memegangkan payung. Yaa, seperti lagu dangdut ~ Sepayung Berdua ~ (Emang ada?!)

Aku rasa, disini dia mulai menyukaiku dan agak-agak 미쳐있어 (baca michyeoisseo) yang artinya Gila!


Dia mulai banyak bicara ketika kami berada didalam Bus, karena kebetulan Aku juga duduk dengannya. Hyeon-Ok terus-terusan mengoceh padaku walaupun aku sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Pada saat itu aku masih belum bisa bahasa Korea, yang aku tahu hanya "Hwajangsil" yaitu toilet, sungguh kata yang tidak penting untuk diingat. Dia mulai membuka-buka dompetnya dan memamerkan Kartu Universitasnya. Aku juga ikutan memamerkan Kartu USU ku dong. Dengan santainya dia berkata "Give to me...!" Yakelah! nanti aku kuliah dimana lagi?
Sedang asyik mengobrak-abrik dompet satu sama lainnya, Hyeon-Ok menemukan foto Kyeong Ho didompetku. Kyeong Ho adalah orang Korea yang sebelumnya datang ke Aceh dan masuk dalam perangkap scandalku. Apa reaksi dari Hyeon-Ok ketika melihat foto itu? seperti kecoak disomprot baygon kemudian badannya dibalik keatas. Bisa dibayangkan? begitulah dia.
"Miita, kenapa kamu foto sama dia? dia ini siapa?" introgasi Hyeon-Ok kepadaku.
"Tidak ada, dia teman saya.." jawabku singkat.
"Dia pacar kamu ya?" tiba-tiba temannya Hyeon-Ok yang duduk dibelakang kami memunculkan kepalanya keantara kami berdua. Aku hanya menggeleng.
"Miita, pokoknya kamu harus foto seperti ini juga dengan ku!" ancam Hyeon-Ok. 
Sebenarnya foto seperti apa sih yang dilihat oleh Hyeon-Ok? foto Aku dan Kyeong Ho yang membuat simbol "Love" menggunakan tangan. Sungguh foto yang sangat labil dimata orang Indonesia, tapi tidak untuk orang Korea.




16.07.2010
KISAH SAAT GLADIRESIK


Hari ini adalah hari kami mengadakan Gladiresik. Senang bisa ketemu mereka lagi hari ini.
Ketika memasuki ruangan aku langsung mencari Seulgi, orang korea yang kemarin sudah berkenalan dengan ku dan kami sudah merasa akrab. Semua orang korea menyapaku dengan ramah, ternyata mereka masih ingat pernah berjumpa denganku kemarin*terharu.
Aku yang memiliki mata panjang dan tajam sadar betul pada saat itu Hyeon-Ok terus melihat kearahku, tapi aku bingung kenapa dia tidak menyapaku seperti orang lain. Hyeon-Ok terus-terusan melihat kearahku, kalo bahasa dangdutnya "curi-curi pandang" tapi dia tidak juga menegurku. 
Kak Ria datang ketempat kami dan mengambil foto, semua anak-anak narsis duduk berdekatan dan nge-piss nggak jelas. Selesai photo aku memutuskan untuk menegur Hyeon-Ok duluan. Aku colek punggungnya dari belakang dan berkata "Oppa...".
Hyeon-Ok membalikan badannya dan berkata "Oh! Jessica...!!"
Aku tertegun sebentar lalu tertawa, teman-teman dibelakangku pun sudah tertawa aneh mendengar Hyeon-Ok memanggilku Jessica. Aku pernah cerita padanya bahwa aku terlalu amat sangat banget banget menyukai Jessica SNSD. Tidak tau apa alasan dia memanggil aku dengan sebutan itu, mungkin dia mau balas dendam karena aku memanggilnya Yakuza?! mungkin saja.
Aku tidak mempunyai banyak waktu di hari ini. Kami sama-sama sibuk. Sewaktu dia gladiresik dance, aku sedang Shalat Ashar, jadi aku tidak dapat melihat dia menari.
Dia merasa kecewa ketika tahu aku tidak melihatnya, aku minta maaf dan berjanji besok akan melihat dia menari.
Aku menemui Seulgi dan memulai pembicaraan yang sangat aneh.
Aku : "Seulgi, Yesterday go to Sabang?"
Seulgi : "Yaa, Tommorow I go to Sabang.."
Kemudian aku mulai bingung.
Seulgi : "This picture, let's see.." katanya sambil menggerogoh kantung baju dan mengeluarkan kamera pocket.
Aku : "waaaa.. beutiful... he he he he he..." Aku tertawa hambar kemudian pergi mencari Kak Raeina.
setelah bertemu Kak Raeina, aku langsung bertanya "Kak, "kemarin" bahasa Inggrisnya apa?"
tentu saja Kak Raeina merasa aneh, seorang Mahasiswi bertanya tentang hal itu. "Yesterday..." jawabnya singkat. 

"TUH KAN! SIAPA YANG BODOH? AKU APA SEULGI?".
Katanya "Tommorow go to Sabang", tapi fotonya udah ada.

17.07.2010
UNTUK HARI INI, BERJUANGLAH!

Hari ini festival Korea diadakan, seperti biasa aku datang terlambat.
Singkat cerita setelah melakukan banyak persiapan dibelakang panggung, akhirnya kami menampilkan dance pertama yaitu SNSD-Oh! Semua orang korea tampak histeris mengetahui kami akan tampil sebentar lagi, semua sudah berjejer duduk rapi dibarisan paling depan, bahkan mereka tidak duduk dikursi lagi, mereka sudah merakyat duduk dilantai semuanya. "Oh! Oh! Oh! Oh! Oppareul Saranghae..." semua orang Korea dengan jenis kelamin laki-laki melompat-lompat senang ketika potongan lagu ini dilanturkan. Mengapa tidak, menurut mitos Pria Korea paling suka dipanggil "Oppa" dan ada "Saranghae" nya lagi. Jika di Indonesiakan beginilah artinya "Oh! Oh! Oh! Oh! Abang Aku Mencintaimu..." kok seperti naksir tukang bakso ya?
Aku mulai khawatir karena tidak melihat Hyeon-Ok disekitar panggung. Kampret!!! dia nggak lihat aku dance, padahal tadi aku heboh banget 
sewaktu dia tampil dance sampai-sampai tertelan pom-pom....!!! Aku mulai mengeluh dalam hati. Setelah music dihidupkan, aku baru dapat melihat Hyeon-Ok nangkring dibarisan paling depan dan dia nggak kalah hebohnya dari aku saat menyemangati dia sebelumnya. Entah dari mana dia muncul sehingga bisa sampai didepan pun aku tidak tau, yang penting dia melihat aku sekarang. 
Dengan suara berat layaknya suara ABG puber dia terus meneriaki namaku, bahkan ketika orang lain yang menjadi center dia tetap meneriaki namaku. Alhasil, di video rekaman yang terdengar hanya suara Kingkong liar itu. "...Miita~Saranghae...Miita Fighting...!!" kata-kata ini yang selalu dilontarkan oleh Hyeon-Ok ketika aku sedang perform.


Selanjutnya aku membawa dance Nu Abo-F(X).. Tapi, bala (ucap sekali saja, kalau diulang jadi nama makanan) datang menghampiri perform terakhir kami, insiden mati lampu terjadi di bagian klimaks dance. Oh, betapa sedih dan malunya kami. Tanpa pikir panjang kami langsung menyambung dance hanya dengan bantuan lyrik yang blak-blakan dan tepuk tangan semangat dari penonton. 
Hyeon-Ok terlihat begitu khawatir dengan kejadian ini, dia yang paling bersemangat membantu kami untuk bernyanyi, masih tetap dengan suara beratnya dan tepuk tangan kecil yang membentuk sebuah nada baru.
Rasanya aku ingin menangis.. Tidak mengerti rasanya antara malu, lelah dan senang. 

Pada saat itu Hyeon-Ok bertemu dengan Kak Ria, dia berjalan terburu-buru kearah belakang panggung.
"Hey! Mau kemana?" Tanya Kak Ria pada adiknya itu.
"Mau mencari Miita..." Jawabnya singkat sambil melanjutkan jalannya.
Hyeon-Ok menemukan sosokku sedang terduduk lelah dibelakang panggung, dia datang menghampiriku dan berkata "HEBAT!!". Aku hanya tersenyum kecil.


Ini adalah Photo ketika Hyeon-Ok datang untuk menyemangati Aku dibelakang panggung!



Ternyata, Aku dan Dia terlihat seperti orang yang tidak waras.


Masih di hari yang sama, Hyeon-Ok menagih janji. Dia minta foto bersamaku dengan menggunakan simbol LOVE yang dibuat dari tangan. Sungguh labil. Aku tidak akan menguploadnya.

Banyak makanan yang disuguhkan di acara ini, tentu saja makanan Indonesia. Tidak ada KimChi disini. Semua orang Korea penganut istilah "mami poko" ini lari berhamburan ke meja makan. Aku bersama tim dance juga mengantri makanan. Porsi wajar seorang wanita adalah nasi, sayuran dan daging sapi sepotong atau nasi, sayuran dan daging ayam sepotong. Porsi itu tidak akan kalian dapatkan pada piring wanita Korea. Piring nasi Dajung yang kerap kami sapa dengan panggilan Pink terlihat seperti piring nasi 10 kuli kuli bangunan. Nasi, sayuran, ayam (dada, sayap, paha) dan daging sapi 5 tumpukan. Ditambah lagi ada jeruk dan buah-buahan lain dalam piringnya. Jika Pink adalah seorang pria, mungkin aku tidak akan seheran ini melihat piring nasinya, tapi kenyataannya Pink adalah seorang perempuan dengan lingkar pinggang 25cm, bahkan dia bisa keluar masuk melalui tralis pagar. 
Penampakan piring nasi yang lebih cocok disebut ember dedak ini juga aku jumpai di piring nasi milik Hyeon-Ok. Ini yang namanya emansipasi wanita. Hari ini pun aku banyak mendengar istilah "makan banyak" dari mulut kemulut.
Senang dengan makanan Indonesia belum tentu senang dengan buah-buahannya apalagi dengan buah yang disebut-sebut sebagai "boh jambe kleng" oleh orang Aceh yang artinya "buah jambu hitam" iniDari luar buah ini terlihat seperti anggur berwarna ungu kehitaman dan biasa di santap menggunakan garam, cabe rawit dan "pliek u" sebuah bumbu masakan khas Aceh. Tidak semua orang Aceh suka dengan buah ini, rasanya kelat dan pahit seperti perjalanan cintaku. 
Salah satu anak Taekwondo yang juga ikut berpartisipasi dalam acara ini membeli buah anggur imitasi itu. Dengan plastik kecil yang sudah dicampur bumbunya anak itu melahap nikmat buah kelat berwarna unggu itu. Hyeon-Ok yang melihat anak itu makan dengan lezatnya menelan ludah berulang kali.
"Kamu mau?" tanya anak itu pada Hyeon-Ok.
Tanpa pikir panjang dan tanpa tau bahwa rasa buah itu seperti upil dari neraka, Hyeon-Ok mengangguk kencang.
Apa yang terjadi setelah dia memakan buah itu? 
Penampakan Hyeon-Ok seperti anak babi berwarna merah. Dengan mata sipit yang mengeluarkan sedikit air mata, muka merah sampai ketelinga dan kening yang berkerut dia menelan buah yang sudah sedikit digigit itu. Ekspresi seperti seorang Ibu yang sedang melahirkan pun terlihat dari wajahnya. Beberapa detik kemudian dia berlari mengambil minuman kemudian duduk disampingku. Aku yang mengetahui dia memakan buah itu bertanya "Kenapa?". Hyeon-Ok menggeleng. "Kamu makan buah itu ya? Enak?" tanyaku lagi. "Enak sekali....." rintih Hyeon-Ok sambil meneguk habis minuman ditangannya. Aku melirik ketelinganya, masih merah padam.
Seandainya dia tau orang Aceh saja ada yang tidak menyukai buah itu, kenapa dia dengan berani memakan buah itu.. Begitulah orang Korea, selalu menghargai milik orang lain. Tidak seperti aku yang sangat benci dengan Kimchi dan kawan-kawan.

Acara sebentar lagi berakhir, kami berkumpul didepan panggung untuk photo bersama dan saling berterima kasih atas bantuan menyelenggarakan Festival ini.
Semua orang berpelukan, aku langsung mencari Seulgi dan berpelukan dengan dia.*Takut Hyeon-Ok akan memelukku duluan karena dia berdiri pas didepan aku.
Kak Ria yang berdiri disamping aku bertanya pada Hyeon-Ok yang sedang bersalaman sama aku, "Hey~ Kamu suka sama Miita ya?" Tanya Kak Ria mantap.
Aku menunggu jawaban dari Hyeon-Ok sambil melihat kearahnya.
"Iya, aku sangat suka sama Miita..." tuturnya yakin.
Aku terkejut dan cuma bisa ketawa garing kearahnya.
Tiba-tiba dia berkata 1000X lebih yakin dari biasanya "would you marry me...?"
Mata aku serasa mau keluar terus lompat-lompat didekat kaki aku! 


19.07.2011-22.07.2011
3 HARI YANG MERUBAH SEGALANYA

Hari ini adalah hari dimana aku akan menghabiskan waktu bersama Orang Korea  Hyeon-Ok satu harian penuh. Hari ini kami akan mengajar di panti asuhan. Kami bertemu di hotel Madinah dan berangkat ke panti asuhan dengan Bus. Aku duduk di depan bersama Kak Ria dan Hyeon-Ok duduk dibelakang bersama temannya.
Seonsaengnim (Guru) mereka memperkenalkan kami dan membagikan kelompok kepada kami. Saat diperkenalkan diri kami diharuskan untuk berdiri, ketahuilah berdiri ketika bus sedang jalan itu bukan ide yang bagus. Seongsaengnim memperkenalkan Kak Ria pada kelompoknya, anggota kelompok Kak Ria mendengarkan penjelasan dari seongsaengnim mereka dan memberikan tepuk tangan tanda sebuah kerja sama akan dimulai, begitu juga dengan Aku dan Kelompok lainnya. Tapi ada yang aneh, Selain kelompok ku yang tepuk tangan Hyeon-Ok juga ikut tepuk tangan. Bahkan dia tepuk tangannya heboh banget sampai berdiri-diri diatas kursi dan gelantungan dipegangan bus. Ini cowok beneran sarap. Disitu aku berpikir kalau Hyeon-Ok satu kelompok samaku, tenyata aku salah. Dia kelompok lain, dia heboh karena sedang melihatku.

Saat jam istirahat tiba aku pasti pergi kekelas Hyeon-Ok. Entah kenapa, tanpa sadar aku selalu kekelas dia kalau istirahat. Sepertinya kaki ini berjalan tanpa perintah dari otakku, jika sudah sampai di depan kelas Hyeon-Ok dan ada yang bertanya padaku "Ngapain disini?" Aku baru tersadar. Aku pasti mengatakan "Aku mencari Kak Ria..." padahal Aku tau betul ketika jam istirahat Kak Ria pergi menunaikan Shalat Ashar. Aku di pelet. Setelah bertemu Hyeon-Ok tidak banyak yang kami bicarakan, bahkan aku tidak bicara sama sekali. Ini semua terjadi Karena orang Korea tidak bisa sama sekali berbicara bahasa Inggris, termasuk Kingkong autis ini. Walaupun begitu kenyataannya, aku selalu ingin berjumpa dia. Aku di pelet part 2.

Suatu hari ketika aku main kekelas Hyeon-Ok, anak-anak kelompoknya lagi duduk-duduk didepan kelas. Aku menyapa Hyeon-Ok dan dia terlihat begitu senang.
Entah apa yang kami ceritakan pada saat itu akupun sudah lupa, yang aku ingat cuma ini: 

Akumengatakan pada Seulgi bahwa Jong Ha mirip dengan mantan pacarku. Seulgi menceritakan pada Hyeon-Ok tentang ini dan dibantu oleh Kak Icha sebagai translator.
Hyeon-Ok terkejut-kejut seperti orang ayan.
"Apa?? Miita sudah punya pacar...?" Keluhnya sambil mencibirkan bibirnya
"Bukan, Jong Ha mirip mantan pacar Miita, bukan pacar Miita..." Jelas Kak Icha pada Hyeon-Ok yang bodoh itu.
"...Fuiiiih~" Hyeon-Ok menghembuskan nafas lega.
"Sekarang Miita nggak punya pacar..." sambung Kak Icha lagi
Hyeon-Ok pun semakin kegirangan menari-nari didepan kelas, aku hanya bisa bengong liat tingkah ajaib dia.

"Kamu pintar menari ya?" tuturku memulai pembicaraan. Hyeon-Ok berheti bergerak-gerak seperti cacing kepanasan.
"Iya! Kami couple dance..!!" tiba-tiba Seulgi bersuara menunda jawaban dari Hyeon-Ok.
Hyeon-Ok mengangguk kencang. Seulgi pun mulai menari di depan Hyeon-Ok "Ayo nari.." tutur Seulgi. Ini adalah tarian yang dibagian akhirnya ada adegan ciuman. Ini yang disebut-sebut sebagai seni oleh mereka, tapi tidak untuk kami orang Aceh.
Hyeon-Ok berkata "Awas kamu! nanti Miita Marah..." Hyeon-Ok menolak bahu Seulgi, Seulgi mencibir sedikit.
"Nggak.. Lanjut saja.." tuturku cepat.
Akhirnya Hyeon-Ok mau menari bersama Seulgi, dan mereka sampai dibagian-bagian yang dikutuk oleh cewek Aceh itu, merasa males ngelihatnya aku pun pergi dari situ sambil berkata "aisssh~"
Mendengar ucapanku Hyeon-Ok malah berhenti menari dan mengejarku pergi. "Miita....Miitaa...." teriaknya dari belakangku kemudian mengomel pada Seulgi "Ini semua gara-gara kamu..". Seulgi hanya terdiam bodoh.
Diperjalanan dia mengejarku, dia bertemu Kak Ria. Sedangkan aku sudah naik keruang perpustakaan panti untuk menjumpai Kak Raisa. Kemudian terjadilah percakapan seperti ini:
Kak Ria : "Eh, Kamu serius suka sama Miita ya?"
Hyeon-Ok : "Iya, aku suka sekali sama Miita! Aku tergila-gila.." (Kamu bawaan lahir Gila!)
Kak Ria : "Kamu serius?"
Hyeon-Ok : "Iyaa, aku serius~!" dan tiba-tiba dia memeluk tembok sambil memanggil manggil namaku.
GELIK GUE!
Mulailah otak-otak sok ngartisku muncul, tiba-tiba punya kata-kata favorit gini "Terima Kasih sudah menyukaiku...." dengan mata berbinar dan senyuman manis berulang kali aku mengucap kata-kata ini.
Merasa lahir sebagai wanita yang baik hati, akupun mau membalas kebaikan Hyeon-Ok karena udah suka sama aku *nggak penting banget deh sumpah!
Aku akan memberi dia hadiah, aku beli gelang couple berhubung aku paling suka sama yang namanya kapel-kapelan.

Sewaktu aku kasih gelang couple untuk Hyeon-Ok, eksperi yang dilanturkan Hyeon-Ok sumpah Najis banget muka nya, Sok cool, jual mahal nggak jelas gitu deh! Padahal aku yakin dalam hatinya dia udah jingkrak-jingkrak kayak kecoak kebalik badan. Terlihat jelas saat duduk dimeja makan, Hyeon-Ok terus-terusan memangku dagunya menggunakan tangannya, agar gelang yang aku beri terlihat kesemua orang. Sayangnya tidak ada yang menyadari dia menggunakan gelang yang sama denganku.
Ditambah lagi, saat di Bus aku mendapat tugas untuk membagikan permen kepada penumpang bus. Aku terlohat seperti pramugari ya, memang pramugari itu adalah pembantu penumpang tapi tidak ada satu orang pun yang meminta bantuan ku untuk membukakan plastik permennya kecuali Hyeon-Ok. Dia meminta aku membukakan permen untuknya, bahkan didepan semua teman-temannya. Daripada pramugari aku lebih terlihat seperti tukang sulap metromini.
Aku, seorang wanita yang tidak terbiasa menggunakan tangan untuk membuka plastik permen. AKu lebih suka menggunakan gigiku yang seperti gigi dinosaurus ini. Tentu aku tidak melakukan hal ini. Dengan susah payah aku membuka bungkus permen Hyeon-Ok menggunakan tangan, hasilnya? Tidak ada hasil! Aku kesal, akhirnya mengembalikan permen ke Hyeon-Ok "Nah, Aku tidak bisa buka..". Hyeon-Ok tertawa hambar. Semua temannya pun ikut tertawa. Aku membalikan badanku untuk kembali ke tempat duduk, disaat yang bersaaman Bus yang kami tumpangi mulai berjalan. Keseimbanganku sedikit terusik dengan bus yang tiba-tiba berjalan, Hyeon-Ok menarik cepat tanganku dan membalikan arah badanku yang tadinya berlawanan dengannya. Aku menatap kearahnya, tak berani sedikitpun melihat kearah teman-temannya yang terus-terusan berkata "ommo...ommo.." yang artinya "oh my god". 
Lalu, "Liat! kami punya gelang couple.." tuturnya bangga sambil menarik tanganku kesamping tangannya.
Semua teman-temannya terkejut. Dan mulai hari ini aku sudah dikenal sebagai "MIITA, PACARNYA HYEON-OK.." *Persetujuan dari aku mana!!!

Lihat! ini gelang couple kami :



Ini adalah cerita hari kedua dipanti asuhan.
Aku memberikan hadiah untuk Song Woo karena dia maksa. Dia maksa aku harus memberikan sebuah kado untuknya. Sifat orang Korea memang beraneka ragam ya. Sepanjang hari dia terus-terusan menerorku dengan kado, akhirnya aku berjanji untuk memberikan kado hari ini.
Song Woo sangat senang mendapatkan kado dariku, dia minta untuk diabadikan dan mengambil sebuah foto. Aku yang juga hobi foto sangat setuju dengan hal ini. Hyeon-Ok melihat kejadian ini dan dia marah. Dia melihat aku dan Song Woo dari dari balik pohon dekat Bus parkir, dengan mata ingin menerkam Song woo dia terus-terusan melihat kearah kami. Aku, masih sebagai wanita yang mempunyai mata panjang, tajam dan dengan sudut mata yang sangat sensitif tentu tau dia melihat kearah kami, tapi aku pura-pura tidak dan melanjutkan kenarsisan berfoto. Hyeon-Ok yang merasa kesal, keluar dari persembunyiannya dan berjalan kearah kami. Tertangkap basah sedang foto dengan Song Woo, aku mengajak Hyeon-Ok ikut berfoto.

Ok, ini potonya


Coba perhatikan ekspresi muka Hyeon-Ok mulai dari foto yang pertama sampe terakhir.
Ceritanya begini: Foto yang pertama adalah raut wajah dia ketika foto sama Kak Ria dan Song Woo, asem banget kayak biji mangga hisap.
Foto kedua adalah raut wajah dia ketika Foto sama aku, tapi masih ada Song Woo nya, yah lumayan.. Giginya sudah kelihatan.
Foto ketiga adalah raut wajah dia ketika poto sama aku, hanya berdua! Oke, giginya kelihatan semua.
Foto keempat adalah raut wajah dia udah mulai cabul! Lihat saja itu tangannya mulai gatel meluk-meluk.
NB : Keempat foto ini diambil hanya dalam 10 detik. Ini raut wajah dia menurut suasana hati.

Malamnya kami makan malam bersama lagi *masih gratisan.
Malam ini kami makan di CFC, Aku mengajak Hyeon-Ok makan dimeja yang sama dengan kami. Seperti biasa, sewaktu aku mengajak dia duduk disampingku dia langsung stel muka sok cool dan jual mahal.
Kali ini giliran Kak Raeina yang mewawancarai Hyeon-Ok tentang aku. 
"Kalau kamu suka sama Miita, kamu harus mendapat izin dari kakaknya dulu.." Ujar Kak Raeina sambil menepuk dadanya.
Hyeon-Ok langsung berakting seakan-akan dia sedang berhadapan dengan orang tua seorang anak gadis yang akan di lamarnya. Dia merapikan bajunya, seakan-akan memakai kemeja dan dasi kemudian masuk kedunia fantasi penuh imajinasi.
"Miita itu pacar kamu kan...?" Kak Ria membuyarkan imajinasi Hyeon-Ok.
Aku meniup-niup minumanku dengan sedotan sehingga menimbulkan kebisingan. Hyeon-Ok menggeleng cepat, aku melihat kearahnya sambil menyedot cepat minumanku. "Jadi apa juga?" Tanya Kak Ria penasaran. "Miita bukan pacar saya, dia istri saya...." 
Aku melotot kemudian batuk-batuk keselek es batu dan hampir mengeluarkan isi minuman melalui hidung. Hyeon-Ok tertawa senang, Teman-temannya juga tertawa, semua Kakak-kakakku ikut tertawa, Ayam goreng pun tertawa. Aku dipermalukan. Setan bermata sipit.
Setelah selesai insiden Istri jadi-jadian, songsaengnim datang sambil membawa handycam dan merekam Hyeon-Ok bicara. Aku tidak tau apa yang  dia tanyakan, tapi sepertinya sih dia bertanya "Bagaimana Aceh? Apa yang kamu suka di Aceh?"
Teman Hyeon-Ok yang bernama Gyeong Ho berubah jadi ABG Labil, dia langsung teriak-teriak "Dia Suka Miita, Dia Suka Miita...!" sambil menunjuk kearahku. Aku kembali membuat keributan dengan sedotan minumanku.
Hyeon-Ok tidak menanggapi tingkah Labil temannya itu, dia lanjut ngomong ke kamera. Aku juga nggak tau apa yang dikatakan sama Hyeon-Ok, tapi sekilas pengetahuanku mengartikan kalau Hyeon-Ok berkata sepereti ini :
"Aceh sangat indah, Aku senang bertemu dengan mereka semua, di Aceh aku mempunyai banyak teman dan Aku menyukai Miita..." Sambil merangkul aku yang duduk disampingnya dia mengatakan kata-kata itu. Reflek aku langsung mengangkat tangan dan say hello to camera. Sungguh ini sangat alay teman.

Hyeon-Ok pulang paling lama dari rombongan lainnya, dia tinggal di CFC bersama Se-Hee dan Gyeong Ho sambil menunggu kami selesai Sholat. Aku yakin 100% Hyeon-Ok ingin berlama-lama bersamaku, makanya dia tidak pulang bersama rombongan lainnya. Kebetulan juga dari CFC ke Hotel mereka bisa jalan kaki. Jadi rencana dia untuk berlama-lama bersamaku pun berjalan sukses.
Setelah selesai Shalat, aku mengantar mereka sampai kedepan CFC dan say goodbye. Hyeon-Ok terlihat tidak ingin berpisah. Dia lebay, padahal masih ada hari esok! Pada saat itu Hyeon-Ok mau memelukku, ya seperti salam perpisahan gitu. Dia memberikan kode, kedua tangannya direntangkan dan dia memanggil namaku. Setelah diingatkan oleh Se-Hee kalau disini tidak boleh melakukan hal itu, Akhirnya aku terlepas juga dari Hyeon-Ok, dan setelah dipaksa pulang sama Se-Hee akhirnya dia melangkah untuk kembali ke hotel. 
Aku kembali naik ke lantai atas CFC dan berkemas kembali ke hotel juga untuk mengambil motor yang kami titip disana. Di perjalanan ke hotel aku melihat penampakan Kingkong autis yang sedang jatuh cinta itu lagi! TUHAAAN!!! dia sedang membeli sesuatu di apotik sebelah hotelnya bersama Se-Hee. Kami pura-pura tidak melihat saja, karena anak autis ini pasti heboh kalau mengetahui aku masih disekitaran sini.

Tapi apa yang terjadi...??? Apa mungkin aku memang berjodoh dengan Hyeon-Ok? Aku harap itu tidak benar. Kunci motor ku hilang dan sekarang aku terjebak diparkiran motor. Aku tidak tau terakhir meletakkan dimana kunci motor itu, di tas tidak ada, dikantong celana pun tidak ada. Mungkin tinggal dikereta, aku cepat-cepat lari ke kereta takut kereta di colong orang. Eh! Keretanya masih utuh kayak biasa, tapi kuncinya nggak ada. Aku frustasi nggak bisa pulang. Aku harus menginap dihotel ini? sama Hyeon-Ok lagi?? Aku rindu ketenangaaaaan!!! Oke, akhirnya aku menangis.
Karena terlalu lama di parkiran, akhirnya Hyeon-Ok melihat keberadaanku di hotel dan menghampiri kami. 
Aku bersyukur dia tidak heboh pada saat itu, dia terlanjur melihat wajahku penuh dengan air mata. "Kenapa Miita menangis..?" tanya nya Khawatir.
Se-Hee pun terlihat khawatir "Apa yang terjadi?" tanya Se-Hee pada Kak Ria.
Kak Ria menceritakan apa yang terjadi, dan mereka membantu mencari kunci keretaku tapi tetap aja tidak ketemu. Hyeon-Ok semakin terlihat khawatir, dia sampai menggigit-gigit kipas yang ada ditangannya *ini khawatir atau kelaparan?
Akhirnya Kak Ria masuk kehotel dan bertanya pada resepsionis tentang Kunci dan Alhamdulillah kuncinya ada disana. Oh, syukurlah akhirnya aku bisa pulang. 
Yang menyebalkannya kenapa resepsionis nggak bilang ke kami kalo kunci ada sama mereka, mereka nggak liat apa aku udah kayak lintah dikasih garam diparkiran ini? Aku tegaskan ya, hotel ini hanya hotel kecil yang parkirannya ada disamping pintu masuk, bukan hotel mewah yang parkirannya ada dibaseman. Itu wajar kalau tidak kelihatan.

Aku pulang kerumah dengan memegang satu kaleng minuman kratingdeng yang diberikan oleh Kak Ria. "Dek, ini dikasih sama Hyeon-Ok katanya "Miita jangan nangis lagi.." ujar Kak Ria sambil menyodorkan minuman kaleng tersebut.
So Sweet! Ternyata Hyeon-Ok kalau bertingkah normal so sweet banget, sayang "abnormal" dia lebih dominan.
Bukan cuma kratingdeng, aku juga dapat sepatu karet warna pink. Ya Allah, ini sepatu aku yang disembunyiin sama Eun Tea sewaktu Festival. Aku kira kemana menghilang, ternyata di sembunyiin Eun Tea. Mereka takut, mereka pikir aku akan nangis kalo kehilang barang, makanya mereka langsung balikin sepatu aku. Selain Sepatu juga ada Choki-Choki sebagai tanda minta maaf mereka karena udah nyembunyiin sepatu aku. MEMANGNYA AKU BAYI DISOGOK COKLAT.
Perdana aku minum kratingdeng dan rasanya aneh seaneh Hyeon-Ok.

Selanjutnya cerita dihari ketiga ketika aku sudah mulai berpikir bahwa Hyeon-Ok itu kurang waras Menyenangkan! Setiap malam aku mulai memikirkan kado apa yang akan aku kasih ketika Hyeon-Ok kembali ke Korea.
Didalam Bus aku lagi-lagi membagikan permen kepada penumpang bus. Untung-untung kalau dianggap seperti pramugari, ini dianggap seperti tukang jual rokok keliling.
Kali ini yang kami bagikan adalah "permen wangi bisa ngomong". Ituloh permen yang ada tulisan-tulisannya dibelakang. Hyeon-Ok dapat banyak permen dari aku yang salah satunya bertulisan "Jangan gila dong...". Jelas dia nggak tau apa arti dari tulisan tersebut. Aku dan yang lainnya sudah ketawa melihat Hyeon-Ok yang terlalu senang karena beranggapan kalau tulisan di permen itu berari "Jangan pergi..". Sepertinya dia mengerti arti dari "Jangan" tersebut adalah sebuah larangan, tapi sayangnya dia nggak tau arti dari kata selanjutnya.
Merasa kasihan karena tertipu oleh kata-kata manis permen itu, Kak Icha akhirnya memberitahukan arti dari kata tersebut kedalam bahasa Korea, dan....... wassalam dia shock berat.
"Kenapa Miita bilang aku gila? Miita yang membuat aku gila..!" Tutur dia datar.
Aku mencibir mendengar ucapan dia. Sepertinya satu Minggu ini aku akan sering mendengar kata-kata "Gila"! Lama-lama aku juga bertambah gila nih!
Hari ini aku mengenakan dress pink dan disambut ceria horor oleh Hyeon-Ok yang mengatakan "Miita, kamu cantik pakai Pink" seribu kali dalam satu menit.
Pada jam istirahat kami makan sebuah makanan yang aku kutuk, Kimchi Chigae! Entah bagaimana unsur dasarnya, yang pasti makanan ini dicampur dengan Ikan kaleng/Sarden oleh orang Korea, karena cuma itu yang bisa mereka dapatkan di Indonesia. Jangankan Kimchi, sarden saja aku ogah makan. Itukan makanan rakyat jelata.
Chang A yang juga satu kelompok sama aku bertanya penasaran "Kamu nggak makan?"
Aku hanya menggeleng .. Chang A kembali bertanya "Kenapa nggak makan?"
Nah Loh! Aku bingung mau jawab apa, nggak mungkin aku bilang kalau "aku nggak suka Kimchi, apalagi sarden. itukan makanan rakyat jelata. Aku nggak mau ah, ntar bibirku sariawan lagi.." yang ada mulutku malah disobek-sobek sama orang Korea.
Akhirnya aku berbohong "Aku nggak suka pedas" Yah, aku nggak bohong sih, aku memang nggak suka makanan pedas, tapi kalo gratis aku nggak nolak juga.
Chang A mengangguk dan menyodorkan Rumput laut lembaran yang aku kenal dalam bahasa Jepang sebagai Nori, di Korea itu disebut dengan Kim, Kim Jae Joong, Kim Kibum, Kim Song woo juga!
Akhirnya aku disuruh makan nasi menggunakan Kim ini, cara makannya seperti makan Onigiri.

Selesai makan Onigiri jadi-jadian itu, tiba-tiba aku punya niat aneh yaitu membuat onigiri dan memberikan kepada Hyeon-Ok! dari mana ide ini datang akupun nggak tau. Onigiri pun masuk ke mulut Hyeon-Ok melalui tangan aku langsung, Ya istilah bekennya Suap.

Umm, waktu adegan ini ternyata ada yang mendokumentasikan. Check it out~



Selesai tragedi itu aku hanya tertawa malu kearahnya, dia berterima kasih sama aku. Dan terjadilah percakapan seperti ini:
Hyeon-Ok : "Terima Kasih..."
Miita : Enak?"
Hyeon-Ok : "Ung! Enak sekali.." 
Miita : "hehehe..." kulirik kearah telingganya, masih normal. Berartidia tidak bohong. Ngacir kuda
Hyeon-Ok : "Miita pintar memasak ya.."
Buset dah! cuma gulung nasi kedalam Kim gitu siapa yang nggak bisa, bayi masih jadi Janin pun bisa ngelakuin ini..

Dan sekarang aku mengetahui, bahwa Hyeon-Ok bekerja partime di sebuah Restaurant, dan tebak apa kerjanya? KOKI!. 
KENAPA DULU AKU PEDE BANGET NGASIH DIA NASI GULUNG ITU??

Hari ini entah kenapa aku merasa banyak terdapat waktu-waktu senggang, sehingga aku bisa berlama-lama ngobrol sama Hyeon-Ok. Entah mungkin karena aku sudah mulai tertarik sama dia, makannya aku jadi berpikiran seperti ini. Nggak tau juga, aku nggak ngerti. Hyeon-Ok ini kan seperti mempunyai ilmu hitam, mungkin dia sudah menghentikan waktu.
Hari ini kami berpoto begitu banyak, nggak cuma dari kamera aku tapi juga dari kamera orang Korea lainnya. Pokoknya hari ini kami berdua narsis kamera deh!*Sejak kapan aku nggak narsis kamera?
Hari ini juga aku merasa dekat banget sama Hyeon-Ok, kami berjalan dari panti ke Bus yang berdiam didepan jalan raya sana pun berdua. Sambil cerita-cerita entah apa yang kami cerita, nggak penting deh pokoknya, dia kembali lagi mengucapkan kata seribu dalam satu menit itu "Miita, kamu cantik pakai Pink..!" Hello~ Nenek-nenek rabun juga tau aku cantik!

"...Miita, kamu suka apa?" Tiba-tiba dia bertanya padaku
"Suka apa? suka orang Korea yang disini?" Tanyaku bodoh sambil nunjuk-nunjuk orang korea yang ada di depanku, aku pikir Hyeon-Ok bertanya siapa yang paling aku suka diantara teman-temannya.
"Bukan...! Bukan..." Hyeon-Ok cepat-cepat menggeleng dan mengatakan lagi "Apa yang kamu suka untuk hadiah?" 
"Oh! Aku tidak tahu.... Aku suka semua yang berwarna Pink.." tuturku najis merasa senang karena mau dikasih kado..
Hyeon-Ok mengangguk pelan "Oh.. Pink yaa.." tuturnya kecil

diperjalanan kami kembali berfoto, Maaf! Kami nggak narsis ketika dijalanan yaa, tapi ini kerjaan sang wali yang tiba-tiba motoin kami tanpa henti.
Lagi enak-enak dipoto serasa pasangan selebriti yang baru jadian, tiba-tiba muncul si Soo Young yang terkenal sering sakit. Kayaknya dia lagi sakit deh, karena dia sedang dipapah oleh temen cowoknya sampai ke Bus, sebenarnya sih bukan dipapah kayak digendong dibelakang gitu, apa yak namanya?? pigback ya.
Hyeon-Ok  langsung menawarkan aku ikut serta, "Kamu mau seperti itu?" tanya dia sambil menunjuk kearah So Young. Buset! Aku langsung menggeleng cepat. Yang ada patah tulang dia gendongin aku..
Habis bahan cerita, sedangkan bus masih jauh didepan sana, Aku nggak tau mau ngomong apa lagi. Akhirnya aku bilang ke dia "Maaf tadi malam aku menagis..."
Hyeon-Ok tersenyum alay dan berkata "Nggak papa..."
"Oh, Terima Kasih untuk minuamannya.." Ujarku. Hyeon-Ok mengangguk.
"Kamu khawatir?" tanyaku padanya
"Iya aku khawatir, tapi kamu cantik kalau menangis..." Jawabnya lagi.
Aku terdiam sejenak, kemudian mulai mengimajinasikan wajahku ketika menangis. Mulut lebar, mata sipit, ingun naik turun. Oke! Tidak cantik sama sekali.
Di Bus aku diam saja karena memang sudah habis bahan cerita, Dia juga ikutan diam, akhirnya kami diam-diaman. Terlahir sebagai lelaki bermulut lebar yang nggak bisa diam, Hyeon-Ok pun bercerita sama Kak Icha dan temen-temen lainya yang duduk sebelahan dengan kursi kami. Oke, Aku yang cantik ini di cuekin! 
Karena sebel di cuekin, aku membalik tubuh kearah jendela dan menutup kepalaku dengan gorden. Ternyata tingkah aneh aku ini dilihat oleh Kak Icha, dia langsung berkata pada Hyeon-Ok "Eh, Miita marah tuh kamu cuekin.."
Hyeon-Ok langsung membalikan badannya kearahku dan menemukan sosokku dibalut dengan gorden bus. Dia mencoba membuka gorden itu tapi sepertinya tidak berhasil. Lalu dia memegang kepalaku seperti mengelus kucing Anjing aja deh! 
Aku baru sadar kalau ada yang memegang kepalaku barusan, aku langsung keluar dari balutan gorden dan melihat kearah dia, dia ketawa seperti menertawakan keanehanku, aku juga ikut ketawa garing didepan dia..
Akhirnya kami saling ketawa-ketawa nggak jelas.


Hari ini adalah hari terakhir kami dipanti Asuhan dan juga hari terakhir aku bersama Orang Korea Hyeon-Ok. Besok, tepat pukul 10.00am mereka akan terbang ke Jakarta dan kembali ke Korea.
Aku sudah memutuskan untuk memeberikan hadiah Baju Kapel untuk Hyeon-Ok *lagi-lagi Kapel!.
Kenapa aku memilih baju Kapel untuk hadiah, karena itu tidak merugikanku sama sekali. Harganya emang mahal, tapi kan baju satunya lagi untuk aku, jadi aku merasa untung ..
Baju kapel yang aku kasih bertulisan Target-Love, dengan gambar panah dibaju cowoknya dan gambar papan target di baju ceweknya. Hyeon-Ok dengan cepat langsung berkata "Miita, kamu target aku...". Aku mengangguk sambil tersenyum.
Kami janjian untuk menggunakan baju kapel ini besok di bandara. Hyeon-Ok terlihat senang, mungkin dia merasa cintanya sudah terbalas. Huekekekekeke!
Ternyata Hyeon-Ok juga memberikan hadiah untuk aku yaitu 1set Gelang Pink dan baju kaos gambar monyet yang dia sebut-sebut sebagai dirinya. Yah, emang mirip sih kalo dilihat-lihat.
Jam istirahat, kami nggak main-main didepan kelas lagi, tapi kami main balkon atas perpustakaan yang dibawahnya ada sungai tempat orang boker. Disitu Hyeon-Ok ngajak poto lagi <<-- Ini makhluk narsis bener yah! Yang pasti dia bilang hari ini untuk berfoto banyak-banyak sampai memori camdig penuh, nanti kalo udah penuh kita pakai camera universitas, kalo penuh juga kita pake kamera polaroid.

ini poto favorit aku hari ini :


Kata Kak Ressa ini photo Pra wedding di jamban. Aku serasa nyonya besar bawa-bawa kipas. Tapi di poto ini terlihat seperti seorang nyonya besar yang selingkuh sama tukang kebunnya.

Ada kejadian menarik menyebalkan disini.
Ceritanya aku dan Hyeon-Ok sedang menyelesaikan photo Prewed kami, tiba-tiba JK Oppa datang dengan sebatang rokok ditangannya. Kampret! Hati aku menjerit-jerit! Dia ngerokok dan jalan kearahku.
Tanpa rasa segan atau basa basi, JK Oppa menghembuskan asap rokok ke muka aku yang cantik ini. Sial! Ternyata kamu penyebab tumbuhnya jerawat menahun diwajahku. Aku menghindar, tapi terlambat sudah. Alhasil Aku pun batuk-batuk. Ingin rasanya aku lempar dia kejamban belakang ini, tapi apa boleh dikata, takdir badan dia lebih besar dari aku.
Hyeon-Ok mengambil alih kejadian ini dan berkata "Jangan ganggu dia, dia punya aku.."
Oh god! Gimana nggak aku mesem-mesem sendiri walaupun tadi batuk-batuk. Rasanya air sungai dibelakang kami berubah jadi tsunami dan berdiam diri dibelakang kami sebagai background, nggak ketinggalan juga petir menyambar. Mungkin perlu sedikit tambahan sang "Kuning" penunggu jamban berterbangan??
Mendengar kata-kata dari Hyeon-Ok, JK Oppa terkejut. Nggak percaya dengan apa yang dikatakan Hyeon-Ok, dia memastikan padaku. 

Seperti ini percakapan kami :
JK : "Kamu pacaran sama dia...?" Sambil menunjuk Hyeon-Ok dengan ekspresi nggak percaya setengah stress.
Miita : "Nggak.." Jawabku singkat 
JK : "Jadi kamu suka sama dia?" tanyanya lagi masih dengan wujud stress.
M : Aku mengangkat bahu.. "Nggak tau..." tuturku datar
Hyeon-Ok melihat terus kearahku, mungkin dia sedikit kecewa dengan jawaban terakhirku.
JK : "Sekarang gini saja, kamu pilih aku atau dia?" tanya JK Oppa lagi mulai nggak waras.
M : "Aku pilih ........ DIA!" Kataku sambil menunjuk Hyeon-Ok.
Hyeon-Ok kesenangan, jingkrak-jingkrak diatas tralis jamban.
Hyeon-Ok : "Terima Kasih Miita..." tutur Hyeon-Ok sambil senyum-senyum
JK : "Kenapa? Kenapa kamu pilih dia?" tanya JK Oppa nggak percaya
Belum sempat aku menjawab pertanyaan dia, dia udah ngomong lagi, kali ini dengan nada yang tinggi dia berkata, "KAMU KIRA DIA GANTENG?!!"

Dalem... 

Hari ini kami pulang terlambat ke hotel. Kami mengadakan acara perpisahan lagi. Aku merasa sedih, besok nggak akan bertemu Hyeon-Ok lagi. Jadi aku pun memutuskan, untuk malam ini aku akan menghabiskan waktu kami yang tersisa hanya berdua. Mulai dari duduk dibus, temanin dia dibelakang panggung, makan kue bareng, nonton acara ini bareng-bareng, ganti baju bareng, boker bareng, semuanya bareng *Oke,oke dua kalimat terakhir bohong! sumpah!

Malam ini kami banyak mengambil foto berdua. Hyeon-Ok selalu mewanti-wanti aku untuk nggak nangis, walaupun aku terlihat cantik kalo nangis.
Hyeon-Ok pun memanggil aku dengan sebutan "Yeobo" yang berarti "Honey atau Darling".
Teringatku, aku baru nonton reality show Korea yang judulnya We Got Married Jo Kwon & GaIn, ceritanya pasangan ini manggil satu sama lain dengan sebutan "Yeobo", Oke aku terima aja langsung tawaran dia.
Dan malam itu juga, tepatnya saat itu juga, dia ngajak Pacaran! Ulangi bacanya teman-teman sekalian PACARAN!!

Nggak tau mimpi apa aku semalam, tiba-tiba pacaran sama orang korea *walaupun nggak cakep, nggak papa deh, yang penting reputasi kepopuleran aku akan meningkat.
Akhirnya aku terima, dan kami pacaran mulai dari malam ini.

Selesai acara perpisahan ini, kami masih tetap makan-makan di Banda Sea Food padahal jarum jam udah menunjukan pukul 12.00Pm, tapi karena Banda Sea Food, siapa yang tahan godaanya~~
Akhirnya kami ikut juga makan kesana, hanya saja aku ikut dalam keadaan ngantuk dan setengah tidak sadarkan diri. Pantes aja Hyeon-Ok terus-terusan nunjukin bahunya ke Aku, tapi sayang aku tolak. Maaf ya, padahal kita udah jadian .. Emangnya kamu mau iler aku tumpah di baju kamu?
Mungkin Hyeon-Ok merasa kasihan melihat aku yang jalan hoyong dan kesandung-sandung kerikil sangking mengantuknya, akhirnya dia terus-terusan memegang bahu aku supaya aku bisa berjalan dengan lurus. Aku tersenyum setengah ngantuk sambil berkata terima kasih.
Gyeong Ho temannya Hyeon-Ok yang berprilaku ABG Labil itu melihat kearah kami dan bernyanyi lagu Oh! SNSD bagian Sunny yang artinya "Jangan tersenyum padaku, aku malu.." Dia menyanyi sambil melihat kearah kami yang sedang berjalan menuju meja makan.
Malam ini malam perpisahan kami, sungguh bersyukur bisa menghabiskan waktu banyak dengan Hyeon-Ok malam ini.





Aku mulai menyukai dia...


23.07.2011
DON'T SAY GOODBYE

Cowoknya Isabella pernah berkata "Mengapa kita berjumpa, namun akhirnya terpisah...". Kata-kata itu sekarang muncul dikehidupan aku, pantes aja setiap hari aku dengerin lagu yang dinyanyiin oleh ST12 ini.
Hari ini hari terakhir aku bersama Hyeon-Ok. Seperti yang sudah kami sepakati sebelumnya, hari ini kami memakai baju kapel. Jelas heboh dong! Semua orang heboh ngelihatin kami pake baju kapel, mulai dari teman-teman Hyeon-Ok, Senior Hyeon-Ok, Songsaengnim, penjaga kantin bandara, tukang parkir, bahkan sampe tukang minta sedekah yang buta.
Semua orang mau fotoin kami, termasuk Dong Sun Onnie sang photografer universitas juga kalap harus dapatin foto kami berdua. Banyak orang yang mengantri motoin kami sampai-sampai bibirku sudah kaku dan gigi aku mulai kering kena angin Aceh. Hal baik ini di ambil alih oleh K'Ressa yang berniat mau meminta uang foto pada setiap orang yang motoin kami, sayangnya beliau tidak melakukan niat cemerlangnya ini. Padahal kalau dilakukan kita bisa nyusul ke Korea.

Seperti lagunya Gain dan Jo Kwon 우리 사랑하게 됐어요 We Fell in Love, hari ini Dunia Bandara serasa milik kami berdua.
Setelah perpisahan terjadi, kami kembali bermesra-mesraan di Email, sayang ini hanya berlangsung 1 minggu karena dia udah mulai masuk kuliah lagi dan Everyday is Busy .. 
Bisa kenal dengan Hyeon-Ok adalah sesuatu yang sangat berkesan. Tapi jujur, aku tidak yakin ini akan berjalan lama, kita lihat saja.

See You Again ~ 난 그댈 만나 행복합니다 <<-- Perhatian, ini adalah kata-kata yang aku ucapkan ketika berpisah sehingga membuat dia kelepek-kelepek, karena ini bahasa terlalu sopan dan romantis?





난 그댈 만나 행복합니다 - I LOVE YOU 여보 ~