Senin, 24 Desember 2012

BUNKASAI


Bunkasai...
Untuk kaum pencinta Jepang mungkin kata "Bunkasai" sudah tidak asing lagi ditelinga, tapi untuk kaum pencinta India contohnya, mereka akan bertanya-tanya apasih Bunkasai itu?

Aku sendiri mengetahui kata Bunkasai pada masa SMA, dulunya aku gemar membaca komik Jepang yang dalam salah satu chapternya pasti ada cerita Bunkasai. Komik favoritku adalah komik-komik dengan setting sekolahan, tak heran cerita Bunkasai sering muncul di dalamnya.
Bunkasai adalah Festival Budaya (Jepang) yang diadakan setiap tahun dibulan November yang merupakan bulan budaya di Jepang. Di acara ini akan menampilkan prestasi-prestasi dari sekolah yang mengadakan Bunkasai. Pengunjung adalah orang-orang yang tertarik untuk melanjutkan Study ke sekolah tersebut. Sama halnya dengan universitas di Jepang, universitas ku juga mengadakan Bunkasai setiap tahunnya.
Bunkasai USU memang menjadi satu ajang yang sangat di tunggu-tunggu oleh banyak orang, termasuk aku. Sebenarnya, alasan ku masuk universitas ini adalah Bunkasai. Aku sempat membaca artikel Bunkasai USU disalah satu artikel dalam komik (Hanalala atau Nakayoshi yaa? Lupa).
Dalam artikel itu terlihat dua orang panitia sedang menjaga bazzar komik, entah kenapa pada saat itu aku langsung berfikir bahwa kuliah di USU dengan jurusan Sastra Jepang itu menarik apalagi Bunkasainya... dan sekarang aku terjebak dalam kebohongan ini.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pun Sastra Jepang akan mengadakan Bunkasai. Bedanya tahun ini Bunkasai diadakan pada bulan Maret 2013. Banyak kohai (junior) ku yang mulai sibuk dengan acara yang akan mereka panitiai ini. Melihat kesibukan mereka, aku jadi teringat Bunkasai tahun lalu, dimana pada saat itu aku menjabat sebagai Ketua Dekorasi yang cantik dan kreatif.
Memang sudah ku duga, Aku akan ditunjuk sebagai Koordinator dalam acara ini, tapi yang tidak pernah terduga oleh ku adalah aku menolak menjadi koordinator Pudok (publik dan dokumentasi) yang di tunjuk oleh Ketua Bunkasai dan lebih memilih menjabat sebagai koordinator Dekorasi yang mitosnya ini bidang yang sangat berpengaruh dalam Bunkasai. "Nggak ada dekorasi, Nggak ada Bunkasai!!" Glek!
Semua orang shock mendengar pilihan ku itu, termasuk keenam teman dekat ku yang berkata "Mit, bentar lagi libur, gimana kau mau ngerjain dekorasi-dekorasi itu? Kau nggak mungkin nggak pulang kampung kan..? Kalau kau jadi Pudok kau bisa pulang kampung, Pudok kan banyak kerja di hari H..." dan baru aku tersadar, aku terjebak disini.
"KELUARKAN AKU DARI SINIIIIII...!!!"
Sayangnya, Seorang Miita Asyari tidak mungkin melakukan hal itu, berdiam diri di Medan dan meninggalkan segumpal daging yang menari-nari indah bersama ketupat diatas meja makan, atau membiarkan uang lebaran jatuh ketangan Aura dan Kak Sha! TIDAK MUNGKIIIIIIN! Aku pulang kampung sekarang juga! 
Setelah meminta izin pada ketua Bunkasai, aku pulang kampung dengan catatan mengerjakan dekorasi disana dan mengirim laporan melalui email.
Di Aceh, aku memaksa teman-teman bekerja tanpa gaji siang malam untuk menyelesaikan dekorasiku. Setelah Sebagian dekorasi selesai aku kembali ke Medan untuk absen muka kemudian kembali ke Aceh lagi untuk menunggu Hari Raya Idul Fitri tiba.
Dibulan-bulan pertama aku menjabat sebagai Koordinator Dekorasi, aku mulai bertanya-tanya "dimana sisi menarik dari Bunkasai USU ini...?" Mungkin bagi pengunjung, Bunkasai USU memang menarik, hebat dan keren... Tapi bagi para panitia ini adalah "Neraka Dunia" dan aku terjebak disini, kemudian aku mati muda.

Aku diberi waktu 5 bulan setelah menjabat sebagai ketua dekorasi untuk menyelesaikan tugas-tugasku. Tidak mungkin seorang ketua tidak didampingi oleh "anak buah", maka dari itu aku mulai merekrut orang untuk menjadi anak buahku.
Terkenal sebagai mahasiswi yang kurang aktif dan sangat apatis, sekarang aku mulai bingung mau mengrekrut siapa untuk menjadi anggotaku. Pasalnya, junior mana yang aku kenal? tidak ada! Akhirnya tanpa pikir panjang lagi, aku memaksa 6 teman dekatku untuk menjadi kacung dekorasi. Jelas mereka menolak!
1 bulan kemudian ketika itu aku tengah berdiam diri dibawah ketiak ummi, aku mendapat SMS dari ketua bunkasai dengan isi "Mit, tadi ada beberapa kohai mau jadi anggotamu, aku udah kasih no.HP mu, kau uruslah ya..". Akhirnya ada juga yang tersesat didunia yang aku pimpin ini.

Uci adalah 1 dari 6 teman dekatku yang ikutan terjebak dalam cengkraman maut Bunkasai. Parahnya, jabatan dia adalah Sekretaris Bunkasai. Bukan sembarang jabatan!
Dalam sebuah persahabatan, ada kalanya ada beberapa orang yang benar-benar dekat dengan kita dan ada beberapa orang yang tidak begitu dekat dengan kita. Jika kita ditinggalkan dalam ruang kosong berdua dengan orang yang tidak terlalu dekat dengan kita, maka suara jangkrik akan sering terdengar ditelinga.. Itulah yang awalnya terjadi dengan Aku dan Uci.
Bukan hal yang aneh jika dalam sebuah kelas terdapat 3-5 "geng" anak perempuan. Berbeda dengan anak laki-laki yang suka bergerombolan seperti lebah, anak perempuan lebih suka membuat geng. Geng yang Aku punya sekarang adalah gabungan 2 geng yang kandas disemester 2, maka dari itu Aku dan Uci tidak terlalu dekat.
Awalnya memang banyak suara jangkrik kedengaran ditelingaku, kebetulan pada saat itu juga sedang musim panas. Aku dan Uci selalu mendekam dalam sekretariat Bunkasai, Aku sibuk berkutat dengan kreasiku sedangkan Uci sering sibuk didepan komputer. Kami yg pada saat itu sudah mengabdi hidup mati untuk Bunkasai sering pulang lewat jam 10 malam, bukan hal yang sepele bagi anak perempuan. Uci yang bertempat tinggal diluar kota medan sering menginap dikostan ku, dalam 1 minggu sekitar 6 hari dia menggunakan shower kamar mandiku. 1 harinya lagi kemana? dia absen mandi. Dalam 1 bulan saja Uci berhasil membuat Aku menjadi pedagang sapu ijuk dan memiliki kolam renang pribadi dalam kamar mandi. Terima Kasih rambut rontoknya Ci.
Keseringan menginap dikostanku, membuat suara jangkrik beubah menjadi suara cekikikan kuntilanak setiap malamnya. Selain itu Aku dan Uci merasa punya nasib yang sama, selain sama-sama terjebak dalam kelamnya Bunkasai, kami juga sama-sama kena PHP alias Pemberi Harapan Palsu dari gebetan.
Hari pertama mengikuti rapat koordinator di Konsulat Jendral Jepang, awalnya aku sangat nervous sehingga aku susah bernafas dari hidung dan sering sesak boker. Ditambah lagi ini adalah kali pertamanya aku ikut rapat setelah 3 rapat lalu tidak pernah aku hadiri karena masih liburan. Lantas, sang Konsulat Muda langsung menampakkan aura senangnya melihat Aku hadir hari ini.
"Ibu dekorasi, akhirnya datang ya.." katanya sambil tersenyum. Kalimat barusan apakah kalimat sindiran? atau kalimat ungkapan kekaguman karena melihat Aku hadir? entahlah, bagi seorang apatis sepertiku itu hanya sebuah kalimat biasa.
Aku membalas senyuman Konsulat Muda itu sambil menjelaskan konsep dekorasiku. Sebelumnya sudah diperingati oleh Uci, jika menyampaikan konsep boleh menggunakan bahasa Indonesia, tapi harus bahasa indonesia baku agar Konsulat Muda mudah mencerna inti dari konsep dekorasi.
Dengan persiapan bahasa baku sebanyak-banyaknya, Aku mulai mempersentasikan rencana dekorasiku. Konsulat Muda tampak tertarik mendengar konsep yang akan aku suguhkan di Bunkasai nanti. Wajahnya terus memancarkan sinar kekaguman terhadap ide ku terlebih lagi ketika aku memperlihatkan design Omikoshi (arak-arakan Jepang) kepadanya.
Sayangnya, wajah berserinya tidak berlangsung lama. Tiba-tiba dia memunculkan dua kerutan dikeningnya saat aku sedang bicara.
"Itu apa maksudnya?" tanyanya sedikit bingung dengan penjelasanku.
Aku mengubah bahasaku menjadi bahasa yang lebih baku agar dia bisa mengerti.
"Oh...." jawab Konsulat Muda itu.
kata "Oh" dengan intonasi menurun membuatku yakin bahwa dia sudah mengerti apa yang aku maksud.
"Seharusnya Ibu tidak menggunakan kata itu, itu salah.. Ibu seharusnya menggunakan kata ini... Karena kata ini bla bla bla bla bla..." kritiknya terhadap bahasaku.
Aku terdiam.
AKU YANG ORANG INDONESIA! KAMU ORANG JEPANG!!! KENAPA KAMU MENGKRITIK BAHASA INDONESIAKU!!!!!
kemudian aku memakan kepalanya dengan saus bakso.

Ini kejadian ketika 5 hari menjelang hari H. Malam harinya Aku pergi ke kelas digedung K bersama Uci dan beberapa Juniorku. Disana sudah menunggu beberapa panitia untuk pemutaran film jepang yang sedang mendekor kelas itu. Aku datang untuk membantu dan melihat-lihat keadaan dekorasi disana. Suasana disekitar koridor yang akan membawa kami ketangga menuju lantai 2 digedung K itu sangat mencekam, jelas saja lampu koridor tidak ada! inilah Fakultas kami tercinta. Dengan bulu kuduk berdiri kami berjalan sambil berpelukan seperti teletabies lumpuh. Cahaya terang dari kelas mulai kelihatan dan membuat kami lari berhamburan menuju titik terang itu. Sesampai didalam kelas kami melihat semua orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Aku duduk disamping Mayumi Sensei (native speaker) yang sedang menempelkan foto-foto dokumentasi Tsunami Jepang.
"Konbanwa" (selamat malam) sapaku pada Mayumi Sensei.
"A, Miita San! Konbanwa.." (Oh, Miita! Selamat Malam) jawabnya ramah. "Miita San daijoubu? Tsukareta? Genki desu ka?" (Miita baik-baik saja? Capek? Sakit ya?) tanya Mayumi Sensei padaku.
"Iie! Daijoubu! Doushite.." (Tidak! Saya baik-baik saja! Kenapa?) tanyaku mulai merasa aneh.
"Miita San no kao ga Shouhaku ni mieru!" (Wajah Miita terlihat pucat) Jawabnya cemas.
"Eh! Uso!" (Eh! Masa) jawabku mulai panik kemudian mengeluarkan HP yang kujadikan sebagai cermin.
ternyata make-up ku sudah luntur.
Aku melirik jam di HP, sudah jam 10 malam, pantas saja make-up sudah luntur. Setelah pamit dengan Mayumi Sensei, Aku, Uci dan Juniorku kembali ke sekretariat bunkasai. Kami kembali melewati koridor gelap yang membuat kami menjadi teletabies lumpuh lagi. Tak sengaja aku menoleh kearah tangga kelas dan kemudian berjalan lagi. Sesampai didepan jurusan Bahasa Indonesia, Juniorku berkata sambil memberi kode kepada kami "Kak, Kak.. Disitu ada badan tanpa kepala..".
Aku terdiam, Uci terdiam, Juniorku terdiam, dan Badan tanpa kepala ikut terdiam.
"Ya, tadi kakak liat juga di dekat tangga kelas..." jawabku datar tanpa ekspresi.
Aku terdiam, Uci terdiam, Juniorku terdiam, dan badan tanpa kepala juga masih terdiam. Kemudian semuanya lari bertabrakan kearah sekretariat.

Pengalaman perdana yang aku alami selama aku hidup didunia ini adalah keluar jam 3.30 pagi dan melihat bencong. Ini cerita 1 hari sebelum hari H.
Aku mengundang Houkiboshi untuk membuka bazzar makanan di Bunkasai kami. Houkiboshi adalah perkumpulan pencinta jepang dan korea di Aceh. Mereka berangkat dari Aceh dan tiba di Medan malam ini. Aku menunggu mereka tiba di Medan sambil tidur-tiduran diatas panggung Bunkasai. Jam sudah menunjukan pukul 12.00 dan Houkiboshi belum juga sampai di Medan. Uci terus-terusan merengek minta pulang layaknya seorang bayi yang dibawa Ibunya ke pasar. Aku belum mau pulang, karena ketika Houkiboshi sampai di Medan nantinya kami akan pergi mencari penginapan untuk mereka.
Jam sudah menunjukan pukul 2.00 dan mereka belum juga tiba di Medan.
"Okaachan (panggilan Uci untukku) ayolah kita pulang, udah jam 2.00 ni.. Uci digigitin nyamuk ni, Uci ngantuk.. Bla Bla Bla Kita nggak bisa disini terus, kita besok harus datang pagi.. Jam 5.30 kita harus di kampus. Kita kan mau luluran dulu, kita belum cukur bulu kaki.. Bla Bla Bla..." Uci mulai merengek lagi.
Akhirnya Aku dan Uci pulang dengan menggunakan motor Juniorku. Aku meminjam motor juniorku yang menginap dikampus agar besok bisa kembali ke kampus pagi-pagi buta. Sesampai dikostan aku melakukan ritual kecantikan untuk persiapan besok. Akhirnya jarum jam menunjukan pukul 3.00 WIB. Aku menyuruh Uci tidur, sedangkan Aku masih menunggu Houkiboshii datang.
Beberapa menit kemudian, HP ku berdering. Aku tau betul itu suara deringan SMS, aku menyambar cepat HP ku. SMS dari Kak Raeina Houkiboshi.
"Dek, Kami udah sampai di USU. Mita dimana?"
Aku menelfon teman ku yang masih ada dikampus untuk menemaniku bertemu Houkiboshi. Aku dijemput oleh 2 orang teman sekelasku dan kami pergi bertemu Houkiboshi untuk mencari penginapan.
Akhirnya, Aku melihat bencong beserakan dijalanan kota Medan ini. Dengan tanktop dan celana mini mereka tertawa dipinggiran jalan. Bulu ketek mereka menyapa kami yang melintasi jalanan itu.
Setelah semua urusan beres Aku kembali ke kostan, cuci muka, cuci kaki kemudian tidur. Aku lirik sedikit kearah HP ku, jam 4.00 WIB.

"driiiing..." Alarm HP ku memecahkan tidurku. Aku terbangun dengan wajah kekurangan oksigen. Mata segaris dan terlihat kehitaman dibawahnya. Aku membangunkan Uci untuk segera bersiap-siap kembali ke kampus.
Beberapa menit setelah itu juniorku menelfon. "Kakak udah bangun?" tanyanya.
"Udah, ini lagi siap-siap.." jawabku setengah mengantuk.
"Cepat ya kak, kami mau balik kerumah mau mandi.."
Bergegas aku dan uci menyelesaikan ritual kewanitaan kami. Karena tidak banyak waktu tersisa, akhirnya kami melakukan segalanya di kampus.
Dengan tertunduk-tunduk agar rambut dan poni menutupi muka tanpa make-up, aku berjalan menuju kelas origami. Kelas ini kosong, jadi tidak ada yang akan melihat aku tanpa make-up. Dengan rambut masih setengah kering selesai keramas, aku mulai make-up.
Setelah semuanya selesai, kami tertidur diatas meja dikelas origami itu.

Pukul 7.00 Aku dibangunkan oleh Doni, ketua Origami.
"Ngapain kalian disini?" tanyanya
"Tidur.." jawab ku dan Uci serentak.
Kemudian kami disepak keluar kelas.

Memang sangat lelah mempunyai tanggung jawab menjadi seorang koordinator dekorasi ini. Ada saja orang yang tidak puas dengan hasil kita, padahal menurut kita itu sudah maksimal. Seperti kata konsulat muda saat datang melihat kondisi kampus 1 hari sebelum Bunkasai dimulai "ini dekorasinya masih 20% ya.. Kurang meriah..." tuturnya.
Semua hening. Aku mulai pening.
Bagaimana bisa dekorasi yang sudah sewarna-warni Taman Kanak-Kanak bahkan hutan bambu Cina pindah ke kampus ini pun masih dianggap kurang meriah???
Karena aku terlahir apatis, aku tidak mempedulikannya.

Akhirnya Bunkasai 2011 berlangsung sukses dimata orang ramai tanpa mereka mengetahui apa yang dirasakan oleh panitia yang tetap menebar senyum didepan mereka. Acara yang dilaksanakan pada hari Kamis, Jum'at dan Sabtu ini meninggalkan banyak kesan bagi para panitia dan khususnya bagi Aku sendiri. Banyak mendapatkan pelajaran berharga, mengetahui bagaimana cara memimpin dan bertanggung jawab.
Masih banyak pengalaman yang aku alami selama 5 bulan bekerja di sekretariat Bunkasai ini. Senang, sedih, lelah, jenuh dan lain sebagainya kerap menyapa para panitia. Tidak ketinggalan, banyak yang mengalami CinLok alias Cinta Lokasi saat persiapan Bunkasai ini berlangsung. Menurut cerita senior, fenomena CinLok ini selalu terjadi dari tahun ke tahun. Yap, aku juga mengalaminya. Selain itu ada juga pertikaian antar koordinator lainnya.
Bagi aku pribadi, Bunkasai membuat aku lebih mengenal orang lain bahwa aku hidup tidak sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain juga menjadi lebih dekat dengan teman sekelas dan hidup saling bantu membantu. Tak hanya itu, Bunkasai telah menyapu sedikit sikap apatis dan mati rasa yang aku miliki.
Hampir setiap hari di 5 bulan belakangan ini mendekam didalam sekretariat Bunkasai membuat Aku sangat merindukan tempat yang sudah mejadi rumah kedua ku ini. Aku yakin, bahkan Ketua Bunkasai sekalipun pasti sangat merindukan ruangan dan komputer tua didalamnya.
Kesedihan membendung klimaks saat hari minggu tiba, semua dekorasi yang sudah ku buat dan ku hiasi di kampus harus dibersihkan. Semuanya dibuang ke tempat sampah kemudian dibakar. Sebagian orang sangat menikmati melakuakan hal ini, mereka menarik dan merobek-robek sisa dekorasi. Aku, bahkan menyapu secarik kertas saja merasa pedih. Semua jerih payah yang telah kami buat selama ini akan dibuang. Sambil menyapu sampah bekas acara ini, air mata ku menetes satu persatu. Semuanya sudah berakhir.
Walaupun menyerahkan segenap jiwa raga untuk Bunkasai adalah hal yang menyebalkan, ketahuilah akan ada pengalaman yang akan diberikan oleh Bunkasai yang tidak dapat dilupakan seumur hidup oleh para panitia.




Kamis, 16 Agustus 2012

Unforgettable Moment



19 – 31 Juli 2012 lalu kami pergi liburan ke Bali.


“Cieeeeee, asik banget kalian Liburan ke Bali...” begitu tanggapan dari banyak orang ketika tahu Aku, Johan, Shary, Nugie, dan Liza yang akan pergi bertualang ke Pulau Dewata itu.
Tak tau saja mereka apa yang kami lakukan sebelum persiapan ke Bali, mungkin dalam khayalan mereka kami akan berlibur di hotel-hotel mewah, wisata kuliner, menikmati Spa a.La Bali dsb, STOP! ITU HANYA DAPAT ANDA NIKMATI DALAM FTV SEMATA!

Dapat izin dari orang tua memang mudah, tapi dapat uang nya yang susah. Sama halnya seperti Aku saat minta izin sama Abbu dan Ummi ;

Aku : “Mi, Adek mau liburan ke Bali..”

Ummi : “Kapan?”

Aku : “Tanggal 19-31 September Mi..”

Ummi : “Kalau di Bali beliin Ummi perhiasan ya, yang mutiara-mutiara gitu... Cariin Gelang, Kalung, Cincin.. Kalau ada yang 1set aja, tapi kalau beli yang pisah-pisah juga nggak masalah. Mutiara cantiknya warna Peach atau Pink! Jangan warna-warna gelap.. Terus coba liat-liat lukisan bunga sakura kayak punya Ibu Said itu. Cari yang cantik ya.. Jangan lupa beliin ummi sendal Joger, tapi jangan yang warnanya sebelah Orange sebelah hitam kayak punya Kak Sarah, nanti ummi di bilang orang gila di kantor..”

dan kemudian hening...

Izin dari Ummi sudah dalam genggamanku, nanti Ummi di sogok pake Gelang-gelang murah di Bali aja selesai! Selanjutnya, ketika minta izin sama Abbu ;

Aku : “Buu, adek mau ke Bali..”
Abbu : “Kapan?”Aku : “19-31 Juli Bu, tapi nanti ke Surabaya, Solo dan Jogja lagi... Boleh Bu?”

Abbu : “Boleh, baik-baik disana yaa,,”

Aku : “Ya Bu.. Minta uang lah Bu..!”

Abbu : “Boleh! Abbu kasih uang tapi jangan beli-beli oleh-oleh, itu nggak guna!

Aku : “ngeh Bu! Ngeh! *kok jadi jawa?!

Abbu : “Berapa? Coba tulis perinciannya, nanti Abbu kirim uangnya ke ATM Adek!”

Aku : *mampus! Gimana cara bikinnya! 

Lalu Aku membuat perincian seperti ini :


· Transportasi : Rp.700.000

· Makan : Rp.1.000.000

· Penginapan : Rp.300.000

· Uang Jajan : Rp.1.000.000

· Uang Tak Terduga : Rp.1.000.000 *uang apa ini?

· Jumlah : Rp.4.000.000


Sebelum memberi perincian ini ke Abbu, Aku bertanya kepada teman-teman ku terlebih dahulu, jangan ketahuan bohongnya Aku sama Abbu.

Aku : “woy, kalian  bawa badget berapa?”

Teman : “Aku dua juta aja, tapi ada tambahan di ATM juga..”

Aku : “Aku minta uang sama Abbu di suruh buat perincian, empat juta ku buat..”

Teman : “Hah? Ciyuuus? Miyapah? Banyak banget Mit..”

Aku : “Aku kan buat asal-asal aja...”

Lalu perincian dana yang baru seperti ini :


· Transportasi : Rp.700.000

· Makan : Rp.1.000.000

· Penginapan : Rp.300.000

· Uang Jajan : Rp.800.000

· Uang Tak Terduga : Rp.200.000 *uang apa ini sebenarnya? Kenapa masih ditulis

· Jumlah : Rp.3.000.000

Terakhir, uang yang di Transfer oleh Abbu sebesar Rp.3.000.000 ke dalam ATM ku...

Abbu : “Dek, Uang udah Abbu kirim yaa...”

Aku : *Kayang diatas atap rumah “Iya Bu, makasih ya Bu...”*lope lope lope
Abbu : “Hemat-hemat yaa, jangan beli-beli oleh-oleh!”

Ini gimana ceritanya, Abbu nggak ngasih beli oleh-oleh, sedangkan Ummi meneror hidup ku dengan mutiara-mutiara nya...

19 Juli 2012

Tepat jam 10.00 Aku dan 2 teman ku yang bermukim di pemukiman anak rantau sekampung USU berkumpul di kostanku. Kedua lelaki ini baru saja selesai belanja untuk perlengkapan sehari-hari di Bali, di dalam kamar kost ku mereka di sibukkan dengan “Packing Ulang” barang bawaan mereka, kata orang tua kalo yang beginian namanya “Dimana mau boker disitu gali lubang”.
Dengan mengenakan baju dengan tulisan “I LOVE SINGAPORE” kami berangkat ke Bandara Polonia Medan. Alasan kami memakai baju itu ada dua, yang pertama supaya terlihat kompak dan yang kedua supaya dikira orang kami baru pulang dari Singapura.Singkat cerita, sekitar jam 15.00 kami mendarat di Bandara Djuanda Surabaya. Sesampai di Surabaya, kami langsung diantar ke loket bus untuk menyambung perjalanan ke Bali hari itu juga.

“Berhati-hatilah di Surabaya, karena ini kota yang paling sering masuk TV program kriminal” wanti anak-anak saling mengingatkan satu sama lain. Inilah kalau kebanyakan nonton berita kriminal, jadi parno sendiri. Karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami mengumpulkan dompet pada satu orang yang dipilih secara acak yaitu Miita Asyari alias diriku sendiri *mereka salah pilih orang. Sekitar pukul 18.00 kami sudah standbye dengan manis didalam bus antar kota itu. Bus berangkat pada pukul 20.00 dan kami sudah di PHP (Pemberi Harapan Palsu) oleh bus sekitar 2jam, untung saja anak-anak nggak mati kaku karena bosan, mereka asik menyimak berita tentang Hilal di TV Bus menunggu keputusan apakah besok tanggal 20 Juli menjadi awal untuk menjalankan ibadah puasa bagi umat muslim di seluruh dunia pada tahun ini.
Sepertinya hanya Johan yang berbeda agama dengan kami yang akan mati kaku malam ini, benar saja dia sudah berada dialam bawah sadar bahkan ketika bus belum bergerak memulai perjalanan ini.

Ini adalah hal yang paling aku benci jika mengadakan perjalanan malam hari,  yakni cuci muka. Tapi lain dengan anak-anak yang lain, ini adalah hal yang paling mereka tunggu-tunggu, bahkan mereka rela tidak tidur dulu demi menunggu aku cuci muka *Aku terharu bahkan Johan yang tadinya sudah berada dialam bawah sadar pun bangun demi melihat hal langka ini. *hello, seorang Miita Asyari akan menghapus make-up nya.


 Akhirnya, jumlah orang yang telah melihat wajaku tanpa make -up bertambah lagi *seketika galau


Aku mencuci muka di toilet Bus yang hanya sekotak kapur dan air tidak sebanyak yang kalian bayangkan. Bus yang rata-rata penumpangnya berjenis kelamin laki-laki ini pun bermasalah pada pintu toiletnya sehingga aku, shary dan liza berganti-gantian menjaga didepan pintu. Jangan sampai supir nggak konsen nyetir nantinya. Malam itu, penumpang perempuan memang hanya kami bertiga.

Aku tersadar bus sudah mulai sepi dan tidak ada suara mesin dinyalakan, lantas dengan cepat kami keluar dari bus dan menemukan diri kami sudah berada didalam kapal ferry. Semua berlarian labil sambil melihat laut dan menikmati sejuknya angin pada malam itu.


Unforgetabble moment hari ini : Melihat sesosok Miita Asyari tanpa make-up.

20 Juli 2012


KEUDIKAN DI PANTAI KUTA

Tidak tahu dan tidak mau tahu jarum jam sekarang menunjuk pada angka berapa, bodoh amat kami terbangun dari tidur yang tidak seberapa mana didalam Bus antar Kota ini. Pukul 11.00 kami sampai di terminal kota Denpasar, jangan tanya namanya terminalnya apa karena akupun lupa karena masih setengah sadar ketika kaki menginjak terminal itu.Kami menyambung angkot kearah "Ramayana"daerah Penginapan kami sebelumnya, tapi kata Bli (Panggilan untuk abang) daerah sini jarang ada penginapan *nah loh! Entah karena merasa kasihan karena aku yang dari tadi menjerit-jerit karena sakit perut atau apalah alasan Bli angkot ini, akhirnya dia dengan baik hati bersedia mengantar kami mencari penginapan yang murah serta mengantar kami keempat penyewaan kendaraan nantinya.
Singkat cerita, kami menemukan sebuah penginapan dengan harga sewa yang murah banget. Aku yang pada saat itu hampir Boker dalam kubur hanya tertidur lemas didalam angkot, Shary dan Nugie turun untuk melihat-lihat keadaan penginapan, sedangkan Liza dan Johan lebih memilih keluar dari angkot dari pada mabuk kena kentut mematikan dari ku. Aku cuma bisa melihat penginapan dari jendela angkot dengan keringat dingin bercucuran dari wajah tanpa make-up ini. Tampak keempat temanku ini dengan ekspresi senang mondar-mandir dari depan penginapan.

Tiba-tiba Shary menghampiri ku sambil berkata "Mit, Penginapannya semalam Rp.60.000, Kamar mandi didalam dan ada kipas anginnya, gimana?"
"WC ada?? WC??? Apapun jadi deh, yg penting aku bisa Boker.." jawabku sambil meringkuk dalam angkot.

Setelah semuanya setuju akan menginap disini, Aku langsung berlari kedalaman kamar dan melakukan penyetoran emas batangan, sedangkan Shary, Nugie, Johan dan Liza pergi ketempat penyewaan kendaraan.

Tidak ingin membuang-buang waktu lagi, setelah semuanya mandi kami pergi ke pantai Kuta ditemani oleh seorang Guide pintar yang Bisu, dialah GPS iPhone!!Aku mendapat tugas sebagai pengamat GPS *lagi-lagi mereka salah memilih orang. Aku anak perempuan umur 21 tahun yang susah membedakan mana kiri mana kanan. Alhasil, kami kesasar.Jalan terakhir adalah bertanya pada penduduk sekitar, dan orang yang kami pilih adalah anak-anak yang sedang naik sepeda di jalanan itu.

"Dek, pantai Kuta dimana ya?" tanya Nugie

"Itu kan ada tulisannya, makanya mata jangan sipit.." jawab satu anak sambil menunjuk pamflet kecil di seberang jalan sebelah kanan kami.


Semua serentak memalingkan kepala kearah kanan, dan kami menemukan pamflet bertuliskan"Pantai Kuta"

"MIITAAAAAA....!!!"

Kami berlarian kearah pantai sambil menenteng sendal, Akhirnya kami sampai juga di pantai Kuta yang terkenal dan kerap jadi perbincangan orang.Sebagai anak perempuan Aceh yang sebagian wilayahnya dipenuhi dengan laut yang indah, aku mau memberi komentar singkat tentang Pantai Kuta.

Benar seperti yang dikatakan oleh orang ramai, pantai Kuta memang cantik dan indah.ombaknya besar dan ganas. Serem-serem uyeeeee gitu bawaannya. Selain itu di sekitar pantai Kuta juga banyak terdapat tempat penjualan sovenir khas pantai seperti topi, kaca mata, baju pantai dan lain-lain. Nggak ketinggalan juga, disini ada jasa tatto dan jasa kepang rambut.Sebagian besar pengunjung pantai Kuta adalah Turis Barat yang berkeliaran dengan Bikini seksi dan perut sedikit bleber, tapi tetap pede aja tuh.


21 Juli 2012


GARUDA WISNU KENCANA

Hari kedua di pulau dewata, kami mengunjungi Garuda Wisnu Kencana atau lebih populer dengan sebutan GWK. Ini termasuk tempat favoritku karena disini kita dapat mengenal lebih banyak tentang kebudayaan Bali.Seperti hari sebelumnya, hari ini pun kami ditemani oleh "Guide bisu" dan sama seperti hari sebelumnya juga, kami kesasar.

Highlight dari objek wisata ini adalah 2 patung, yaitu Patung Wisnu dan Patung Garuda. Patung yang berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pelindung dan Pemelihara sedang mengendarai burung Garuda.

Lain halnya dengan Pantai Kuta yang dipenuhi dengan Turis Barat, GWK dipenuhi dengan Turis Asia dengan dominan orang Korea. Hampir semua orang yang aku temui disini bicara dengan bahasa Korea. Hari ini rasanya seperti berlibur di Korea, bukan berlibur di Bali.Beraneka ragam tingkah orang Korea yang aku temui hari ini, ada yang ngebet banget photo di Depan patung Garuda sampai-sampai dia nyempil di setiap foto kami, ada juga sekumpulan Ahjuma (Tante) Labil dengan rambut pendek kriting yang cekikikan dibawah patung Garuda bahkan ada Korean Couple yang mengambil foto selca ciuman mereka 5x take ulang gara-gara hasilnya nggak ada yang bagus.

Disini kami melihat pemandangan Kota Bali dengan menggunakan teropong dan berbincang sedikit dengan Bli penjaga disana. Bli itu memberikan Info bahwa di sebelah sana ada tempat doa dan bisa memohon agar di mudahkan jodoh, tetapi tetap dengan kepercayaan agama masing-masing. Tanpa pikir panjang lagi, Aku lari kesana dan langsung minta di doakan agar mudah jodoh.Selain itu, ada juga fasilitas seni gratis. Mendengar kata gratis siapa yang nggak heboh? Semua lompat-lompat kegirangan.
Fasilitas yang diberikan adalah Nail Art, lukis karikatur wajah, Kepang rambut dan Tatto. Aku memilih Nail Art, Liza di kepang sedangkan Johan, Shary dan Nugie di lukis wajahnya.

Dan hari ini diakhiri dengan melihat pertunjukan tari kecak yang sangat fenomenal.

Malam harinya sesampai di penginapan kami dikejutkan oleh datangnya sesosok ibu-ibu membawa buntelan sehingga menunda kami untuk melakukan istirahat malam ini.

"Dek, beli baju dek, ini sovenir murah-murah.. Baju Bali untuk oleh-oleh.. Kalo beli di Sukawati mahal.." tutur si Ibu mulai berjualan ria di teras penginapan kami.
Kami terdiam sejenak dan kemudia menghamburkan diri dalam tumpukan dagangan si Ibu.

Setelah puas melihat-liat dagangan si Ibu, kami pun ngobrol-ngobrol sejenak dengan ibu pemilik penginapan.

Kami : "Buk, nasi lawar itu apa? Khas Bali ya?"

Ibu : "Ohiya! Enak itu.."

Kami : "itu daging babi ya Bu?"

Ibu : "Iya, daging Babi.. Dimasak pake darahnya.."

Kami : "Oh, nggak bisa lah kami makan, kami Muslim Buk, gk bisa makan Babi.."

Ibu : Tapi ada yg daging Ayam, Sapi ada juga.."

Kami : ohya buk, kalau Ayam sama Sapi kami bisa makan..

Ibu : iya kalo Ayam pake darah Ayam, kalau sapi pake darah sapi dimasak nya..."

..... Dan kemudian hening .....

Kami : "kami muslim gk boleh makan darah juga buk.."

Ibu : "oh, nggak papa kalo sekali-kali.. Enak kok!"

..... Dan kemudian hening panjang .....


22 Juli 2012


SUNSET DI TANAH LOT

Hari ini kami mengunjungi Pura tengah laut di Tanah Lot. Perjalanan ke Tanah Lot seperti Medan-Siantar jauhnya dan kesalahan terbesar kami adalah menggunakan sepeda motor. Perjalanan hari ini sungguh terlalu! Pada saat itupun Aku sedang melaksanakan Puasa. Matahari hari itu sangat terik menyengat, bikin kepala pusing dan emosian, senggol sikit bacok!

Tanah Lot menawarkan keindahan alam saat matahari terbenam, maka dari itu kami memutuskan untuk melihat sunset sambil berbuka puasa disini. Objek wisata yang paling terkenal di Tanah Lot adalah Pura tengah laut, dimana jika air laut surut pengunjung dapat masuk kedalam pura tersebut. Air laut mulai surut sekitar pukul 16.00, sedangkan kami sudah sampai si Tanah Lot dari pukul 12.00 silam. Akhirnya kami memutuskan untuk tidur siang dipondok yang terdapat disitu.

Jarum jam pun sudah menunjukkan pukul 16.00, serentak kami melihat kearah Pura dan air laut pun sudah surut. Semua bangun kegirangan dan berjalan kearah Pura. Tapi, apa yang terjadi disana? Pengunjung bertumpuk seperti semut, semua ingin melihat Pura itu.Akhirnya Aku,Liza dan Johan pisah dengan Shary dan Nugie. Aku pergi kearah bawah sebelah barat, sedangkan Shary tetap setiap ingin melihat Pura tengah Laut.

Setelah masing-masing menelusuri keindahan alam Tanah Lot, kami berkumpul ditaman atas dan turun ke bawah untuk melihat Sunset.Sambil menunggu sunset Shary bercerita, "Tadi didalam pura ada ular suci loh.."
"ular sucinya kayak kawan kita si Uci, kerjaannya tidur aja.." tambah Nugie lagi

"Iya ya? Aku juga ada liat ular suci tadi.." tambah ku ikut bercerita

"oh, tadi kau masuk ke pura juga?" tanya Shary

"enggak ah, di Depan pintu disana aku liat ularnya.." jawabku

..... Semua terdiam sejenak dan mulai berfikir .....

"ITU ULAR PITON MIITAAAA..." jerit mereka bersamaan.

Nah, aku jadi penasaran yang mana ular suci nya??

Tanah Lot termasuk tempat favoritku juga, karena disini banyak terdapat Pura Hindu kuno, jadi nuansa tradisional Bali nya terasa uyeeee banget!

Bagi para sejoli, tanah lot menyuguhkan suasana yang sangat romantis, tapi bagiku yg jomblo, tanah lot menyuguhkan pengalaman mistis! Benar saja, pulang dari Tanah lot aku dan teman-teman diikuti oleh sesosok gadis berbaju putih.


23 Juli 2012


AZAB DARI ABBU DI SUKAWATI 

Ini hari yang aku tunggu-tunggu, yaitu BELANJA! Tujuan kami adalah Pasar tradisional Sukawati.

Teringat kata Abbu "Jangan beli oleh-oleh, itu nggak guna.."dan teringat janji akan "Mutiara-mutiara dan Lukisan Sakura Ummi..." *seketika galauTapi siapa peduli, nggak mungkin juga kalau aku beli oleh-oleh terus Abbu marah-marah kan, toh udah kebeli.. Yap! Let's go spend My money today!!!

Inilah, gara-gara melawan Abbu jadi kena azab. Pulang ngambil uang di ATM, kaki ku malah kena kanalpot motor. Gara-gara itu belanja pun terpincang-pincang dan nggak  konsentrasi.

Yang unik ketika berbelanja disini adalah pembedaan harga jual terhadap turis asing dan pribumi seperti kami. Seperti contoh, toko yang salah satu kami kunjungi juga sedang dikunjungi oleh turis Asing.

Aku : "Bu, yang ini harganya berapa?" tanyaku sambil menunjukkan patung kayu berbentuk kucing

Ibu : "itu Rp.25.000" jawab si Ibu sambil melayani turis asing itu

Shary : " Mit, aku mau beli yang ini.. Tawarin lah.." bisik Shary pelan

Aku : "Buk, kalau yang ini berapa harganya?"

Ibu : "sama, Rp.25.000 juga"

...Terdiam sebentar untuk berfikir licik...

Aku : "Buk, yang ini sama ini kami ambil dua Rp.20.000 yaa.." tawarku 

Ibu : terdiam sebentar. "iya boleh" kemudian melayani turis lagi

Aku dan Shary saling bertatap-tapan nggak percaya. Kenapa dengan mudahnya dia kasih harga segitu?Selesai belanja di toko ibu itu, Nugie cerita katanya tadi ada turis di toko yang sama dan membeli Patung kucing yang sama dengan kami, dan Si Ibu menjual patung kucing itu dengan harga Rp.150.000

..... Dan kemudian hening .....

Panteslah dia jual ke kami Rp.20.000, untungnya udah banyak kali dari hasil penjualan sama Turis tadi! Buset!!

Ternyata sistem belanja disini begini, harga turis dan harga pribumi beda jauh banget.. Bayangin aja kalau seorang turis bayar Rp.25.000, itu mah nggak ada apa-apanya sama mereka, Rp.150.000 pun mungkin masih terlalu murah untuk mereka.

Selesai belanja, kami kembali ke penginapan dan kemudian lanjut jalan-jalan lagi.Tujuan selanjutnya adalah Tanjung Benoa, pusat olahraga air yang nggak kalah uyeeee.Setelah meneliti di GPS, Ternyata Tanjung Benoa letaknya jauh banget dari tempat kami tinggal, bisa-bisa besok pagi baru nyampe situ. Akhirnya kami mengurungkan niat untuk pergi ke Tanjung Benoa dan di ganti dengan mengunjungi Pantai Legian di malam hari.

Musibah lagi, kacamata ku kecebur laut dan dibawa lari ombak. Musibah bukan itu saja, Handphone pun ikut-ikutan kena air laut sehingga tempat baterai nya nggak mau berfungsi untuk mengisi baterai lagi. Alhasil, handphone Innalillahi dan Kita buta arah karena GPS telah tiada juga!!!

Apa ini azab dari Abbu?Ampuuuuunnn Babe!!! Nggak beli oleh-oleh lagi deh.

24 Juli 2012

Pagi ini kami berangkat ke Solo menggunakan Bus antar kota lagi. Sebelumnya kami bertanya pada ibu yang punya penginapan.

Kami : " Buk, kalau mau ke terminal gimana buk kalau dari sini?"

Ibu : "Oh terminal?! Mau kemana?"

Kami : "Mau ke Solo buk.."

Ibu : "Terminal? Sini sini saya tunjukin jalannya" ucapnya membawa kami kedepan jalan

Ibu : "itu ada jalan seberang sana, itulah terminalnya.."

Semua berpandangan heran, dan kemudian hening.

APA-APAAN INI!!!!! TERMINAL PAS DI DEPAN JALAN PENGINAPAN!!! BLI ANGKOT SIALAN MUTER-MUTER UJUNGNYA KEMARI JUGA!!!!!!!

dan cerita di Bali berakhir disini.


25-30 Juli 2012


SOLO DAN YOGYAKARTA YANG PENUH MISTERI

Sesampai di Solo kami di jemput oleh Pak De nya Liza dan menginap dirumah beliau. Daerah rumahnya aku suka banget, karena agak pedalaman desa, banyak anak-anak dan masih terasa adat Jawa nya.Malam harinya ada Pasar malam, kami jalan-jalan kesana dan naik bianglala.. Uyeeeee jauh-jauh ke solo mainnya bianglala.Perjalanan kami di Solo dimulai dengan Berkunjung ke Kraton Solo, Belanja di Pasar tradisional Klewer, menikmati Sate Kelinci Grojongan Sewu, dan di akhiri dengan pencarian Jokowi untuk foto bersama, tapi tidak ketemu.

Di Jogja kami di jemput oleh 2 Mahasiswa dari Universitas Gajah Mada, Namanya Fajar dan satu temannya Ilham (Iam panggilan unyu nya). Fajar dan Iam adalah sosok yang berbeda jauh. Iam seorang anak yang ceria, ramah dan heboh, sedangkan Fajar seorang anak yang pendiam, cool dan penuh misteri.

Ngomong-ngomong soal misteri, Hari-hari kami di Jogja selalu di selimuti oleh misteri.Rumah tempat kami menginap lumayan uyeeee buat bulu kuduk joget-joget. Penampakan rumahnya Jawa modern, design rumahnya aneh, dan halaman sekitarnya gelap. Belum lagi, Fajar si pemilik rumah mempunyai sifat yang aneh.

Ketika kami sampai dirumah, Iam mengajak kami melihat-lihat rumah, aku dan Shary masuk ke lorong bawah tempat cuci piring, nggak niat cuci piring sih, cuma mau liat-liat aja. Baru beberapa langkah kami masuk kedalam, tiba-tiba Fajar datang menutup pintu ruangan itu dengan cepat dan langsung mematikan lampu. Tiba-tiba sekeliling Aku dan Shary gelap gulita.

Apa yang kami lakukan?
Dugem pake senter Handphone ajeb-ajeb dooooongggggak mungkin!!!! Ya jelas kami jerit-jeritan.

Ada juga tingkah aneh Fajar lainnya, ketika kami sedang istirahat dalam kamar, dia keluar rumah sambil menggedor-gedor gerbang rumah.
Seketika kami berpendapat, jangan-jangan dia nggak senang kami nginap disini.

Sekitar pukul 3.30 kami makan untuk Sahur besok pagi. Jam-jam segini jalan di sekitar rumah ini memang spooky nya uyeeee banget! Belum lagi Iam juga cerita katanya ada yang gantung diri dipohon ini... Dan kami tersadar kami sedang berjalan disampingi pohon yang dimaksud.Selesai makan Sahur, kami memutuskan untuk lanjut tidur karena besok mau jalan-jalan ke Borobudur dan Pantai Laut Selatan.

Tapi entah kenapa, tidak ada alasan yang harus aku sampaikan, aku pingin banget tidur di sofa Depan ruang tamu, aku nggak mau tidur dikamar lagi. Padahal Shary udah manggil-manggil dari kamar supaya aku tidur didalam, tapi aku tetap aja tidur di sofa. Mungkin dalam hati Shary bertanya-tanya "seorang Miita lebih memilih tidur di sofa dari pada di kasur??? Salah minum obat nih anak.."Beberapa menit kemudian, ruangan mulai sepi. Semuanya sudah tertidur lelap. Aku dan Iam tidur di ruang tamu, Shari dan Nugie di Kamar, Johan di kamar sebelahnya dan Fajar tidur di Ruang Shalat.

Dalam tidurku yang kurang-kurang nyenyak itu, aku mendengar suara Iam mengeluh kesakitan, seperti orang mengigau kesakitan. Tapi karena aku ngantuk, jadi aku diamin saja, toh mengigau itu hal yang biasa kan. Beberapa menit kemudian Nugie keluar dari kamar berjalan kearah kamar mandi dan kemudian masuk kamar lagi.Tidak lama setelah Nugie masuk kamar, dia memanggil namaku"Mit..."

Aku menjawab singkat karena ngantuk "e...ee".

Tiba-tiba Shary keluar dari kamar dengan wajah pucat sambil berkata "Mit, tadi kau berdiri didepan kamar?"

Dengan setengah sadar aku menjawab "nggak ah, aku dari tadi tidur disini.."

"Ah, serius lah Mit! Tadi aku liat kau berdiri didepan pintu ini menghadap ke kamar Johan.." Ucap Shary lagi.

"Sumpah aku nggak ada Kesitu, dari tadi Aku tidur disini..." jawabku mulai serius seeerr

"Jadi tadi siapa yang aku liat? Itu kau mit, kau balut diri pake selimut mu itu sambil menghadap ke kamar Johan..."

...seketika hening dan semuanya berkumpul disatu tempat...

Cerita dari Shary:

Ketika Shary tidur, Nugie keluar kamar. Pas dia lagi balik-balik badan terlihat sesosok cewek berbalut selimut Pink punyaku sedang berdiri menghadap kamar Johan.

Cerita dari Nugie:

Ketika Shary tidur, Nugie keluar kamar karena merasa Iam manggil-manggil nama dia, "Bang Nugie... Bang Nugie..." Tapi pas keluar kamar dia liat Aku tidur dan Iam juga tidur. Karena bingung dia jalan ke kamar mandi, terus balik lagi ke kamar.

Cerita dari Iam

Dalam tidurnya dia merasa sedang ditindih sesuatu yang berat, dia minta tolong sama Nugie. Makanya Nugie bisa dengar Iam manggil-manggil namanya.

Cerita dari Aku

Aku yang tidur masih kurang nyenyak, sadar kalau Nugie keluar kamar dan kemudian masuk lagi, aku juga sadar kalau Iam mengigau, tapi aku nggak dengar Iam manggil-manggil nama Nugie. Karena ngantuk ya Aku Biarin aja.

Cerita dari Johan:
........................ Nggak ada cerita, dia kebo tidur kayak orang mati ........................

Cerita dari Fajar:

Ini sama aja kayak Johan.

Dan Intinya, cuma Shary yang melihat sosok cewek berbalut selimut Pink itu. Dan sejak saat itu, sosok misterius itu disebut-sebut sebagai "Kembaran Miita" *kenapa bisa gituuuuuu

Akhirnya pagi pun tiba, semua mencoba melupakan masalah tadi subuh dan bersiap-siap pergi ke Borobudur dan Pantai Laut Selatan!Walaupun panas, semua senang saat berada di Borobudur. Borobudur terletak di sebelah Utara, sedangkan Pantai Laut Selatan dari namanya sudah bisa di tebak kalau letaknya di sebelah Selatan. Uyeeeee, jadi hari ini perjalanan kami dari Ujung ke Ujung dan hasilnya pantat lebih tipis dari IPhone 5.

Aku bingung dengan mood ku hari ini, tadi sewaktu di Borobudur aku senang-senang saja, tapi entah kenapa di pertengahan jalan menuju Pantai Laut Selatan mood ku mulai berubah. Lagi-lagi nggak ada alasan untuk ini.

Sebelum sampai di pantai laut selatan, kami melewati lapangan tempat shalat berjamaah umat Islam ketika Hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Menurut mereka tempat itu bagus, tapi entah kenapa menurutku tempat itu tidak menarik sama sekali.

Shary heboh mengajak ku berfoto disitu, tapi aku terus menolak. Lagi-lagi Shary mulai curiga "seorang Miita menolak ajakan berfoto? Salah minum obat ni anak..."

Akhirnya kami sampai di Pantai Laut Selatan. Sebagai anak Aceh, aku mau kasih komentar tentang Pantai Laut Selatan.Yaah, memang terlihat mistis sih Laut ini, Ombaknya gede dan nggak beraturan. Di sekitar Pantai ada penyewaan delman untuk keliling pantai. Disini juga banyak pria tua yang mandi dengan setelan frontal (boxer) doang *sadar umur dong, udah keriput juga.

Anak-anak semua mandi di Pantai laut selatan, aku nggak mandi karena sebagai anak Aceh aku bosan dengan laut. Karena tinggal aku sendiri, aku kembali ke tempat istirahat dan meminjam Handphone Johan untuk menelepon Abbu karena handphone ku rusak. Dan kejadian aneh muncul lagi.Johan membuka tempat duduk motor dan mengambil handphone kemudian menutup kembali tempat duduk motor. Beberapa menit kemudian dia membuka lagi tempat duduk motor untuk mengambil baju ganti, tapi tempat duduk motor nggak bisa dibuka. beberapa kali dicoba pun tempat duduk tetap nggak bisa terbuka sampai-sampai kunci jadi bengkok gara-gara terus dipaksakan buka.Yang menjadi permasalahan sekarang adalah, semua barang termasuk kunci motor Nugie disimpan di bawah tempat duduk motor itu, kalau motor Johan nggak bisa terbuka, kita semua nggak bisa pulang dari sini!

Semua mulai panik, hari pun semakin gelap.Lain kejadian Johan, lain lagi kejadian Fajar. Sewaktu mandi di Laut, celana panjangnya hanyut dibawa ombak dan didalam celananya ada kunci rumah.Wassalam!!!

"jadi gimana tu kunci rumah?"

"udah nanti aja kita pikir itu, sekarang pikirin dulu motor ini..." jawab Fajar santai

Akhirnya Iam dan Nugie pergi ke kota untuk mengambil kunci cadangan motor Johan, sialnya sewaktu sampai di tempat penyewaan motor, penjaga nya sedang shalat tarawih dan selesai sekitar jam 21.00

Singkat cerita, Iam dan Nugie kembali ke pantai laut selatan sekitar jam 23.00 dan kami berhasil membuka tempat duduk motor dengan kunci cadangan. Kami kembali ke rumah dalam cuaca yang dingin dan mencekam, siap-siap besok ingusan semuanya.Satu masalah belum terselesaikan, kita masuk rumah gimana???Aku nggak ngerti gimana cara anak misterius Fajar itu bisa masuk kedalam rumah dan mengambil kunci cadangan untuk gerbang rumah.Dan mulai hari ini, kalau si Miita yang heboh ini tiba-tiba terdiam Berarti akan ada kejadian misteri disekitar kita!!! *wooooyyy kenapa gituuuuu!!!!!

Cerita bonus:

Saat di Tanah Lot Bali, tanpa sadar aku menstruasi hari pertama. Memang sudah jadi kebiasaanku, kalau menstruasi hari pertama akan ada hal-hal aneh yang terjadi. Ditambah lagi hari ini kami berjalan jauh dan aku kecapekan. Wajar saja kalau ada yang mengikuti aku sampai ke penginapan!Aku sadar ada yang mengikuti ku pulang, lantas aku mewanti-wanti anak-anak untuk mencuci kaki sebelum melakukan aktivitas lain di kamar.
Shary, dan Liza langsung mencuci kaki, sedangkan kedua pria seberang sana memilih tidur dulu.

Aku : "Kalian jangan aktivitas dulu sebelum cuci kaki ya.."

Nugie : "Iya.."

5menit kemudian

Aku : "kalian udah cuci kaki?"

Nugie : "nanti aja sekalian mandi.."

Aku : "KU BILANG TADI CUCI KAKI DULU KAN!!"

...nggak dipeduliin...

Aku : "Ada yang ngikutin kita, cepat cuci kaki"

Johan : "Ah, kau Ntah apa-apa Mit, cuma sama mu ajalah aku dengar yang mistis-mistis gini..."

Aku : "kalo ada apa-apa sama kalian, aku nggak peduli lagi ya!"

Nugie dan Johan : memandangku dengan raut kebingungan

Aku : keluar dari kamar mereka

Nugie dan Johan : Tiduran lagi.


Beberapa menit kemudian selesai mandi, Nugie manggil-manggil Shary dari luar kamar..

Nugie : "Ry, tadi kamu berdiri didepan sini?"

Shary : "Enggak.. Aku dikamar.."

Nugie : "Ohh.."

Aku masuk kekamar Nugie dan Johan untuk mengambil minum,

Nugie : "Mit, tadi aku liat cewek baju putih berdiri di depan kamarku..."
Aku : "mampus kau kan, ku bilang nggak mau dengar!

Gimana ceritanya?"

Nugie : "Aku mau jemur handuk diluar, pas ku buka pintu ada cewek berdiri pake baju putih, spontan ku tutup lagi pintu nya.. Pas ku buka lagi udah nggak ada, makanya aku panggil Shary, ku kira dia.."

...dan kemudian semua berkumpul dan tidur satu kamar...




Selasa, 10 April 2012

Go Go Go Padang!


Awal april aku dan teman-teman kampus melaksanakan program “Langka” di Jurusan kami yakni “Study Tour”.
Study tour yang dilaksanakan pada tanggal 01-05 April ini atas dasar memenuhi undangan dari Universitas ternama di Padang, Universitas Andalas (UNAND) dalam rangka kunjungan Bunkasai (Festival Budaya Jepang). Bunkasai dilaksanakan pada tanggal 02-03 April silam.
Oke, sekarang aku mau cerita sedikit tentang perjalanan kami selama 5 hari disana, cekitperut!


01 April 2012

Kami berkumpul di kampus dengan jadwal yang sudah di sepakati bersama yaitu pukul 08.00. Sebagai penganut “Jam Karet” aku tak lupa menyetel alarm di HP ku jam 05.00 agar tidak terlambat bangun. Alasan sebenarnya bukan itu, tapi agar aku tidak terlambat make up! *kayak mau wisudaan aja.
Pagi itu kami di kejutkan dengan kedatangan Pria berkulit putih dan berambut Coklat, dengan koper persegi panjang ala vintage nya dia datang kearah kami dengan senyumannya yang khas.
“siapa tuuch..?”
“Ehh! Ganteng!!”
2 lantunan kata ini yang paling sering aku dengar dari mulut teman-teman labil ku *dikeroyok masal
Yaaah, itu senyuman yang sudah 3 bulan belakangan ini menghilang dari kampus kami. Benar teman-teman! Pria itu tak lain dan tak bukan adalah “...Lee Minho...!!” Eh, bukan-bukan! 
Itu Tomo Sensei sang Native speaker Bahasa Jepang berjenis kelamin laki-laki. Maka tak heran kalau beliau selalu jadi rebutan Kohai (Junior) di sastra Jepang.

Tomo Sensei yang akrab kami panggil “Bung Tomo” datang jauh-jauh dari Jepang demi apa? Demi mengikuti program “Langka” ini sebagai dosen pembimbing. Duuuhh, baik banget! Teharu deh, uangnya banyak banget yah! *mulai matre.
Sebelumnya kami sempat mati bosan kelamaan menunggu seperti aku yang menunggu cintaku datang *curhat.  
Lantas beberapa dari kami membuat kesibukan sendiri seperti mencari warung disekitaran USU yang sangat tipis kemungkinan berjualan di hari minggu, pulang kekostan untuk mengambil boneka, dan mengejar tukang es krim keliling. Aku bahkan mencuci muka kemudian make up lagi di mushala kampus.

Akhirnya Perjalanan dimulai pukul 11.00 setelah acara pelepasan oleh Ketua Jurusan dan poto bersama beliau. Di dalam bus Ibu bendahara alias Icha membagikan antimo dan tolak angin untuk penghuni bus termasuk supir dan beberapa opung di kursi belakang.
Bagiku minum tolak angin ini perdana. Selama perjalanan dari Sabang sampai Marauke via darat, udara dan laut aku tidak pernah mabuk. Aku sering tertimpa mabuk cinta sih! ~Sudah di mabuk judi ditambah mabuk cinta *fokusfokus. Maka dari itu aku tidak pernah menyediakan antimo dan tolak angin dalam perjalananku. Mungkin lebih di anjurkan menyediakan Tolak angin di perjalanan cintaku aja kali ya, supaya nggak di mabuk cintaaaaa~ *keceplosan

Q : Lalu kenapa kamu minum tolak angin? 
A : Selain karena penasaran dengan rasanya, aku juga mau dianggap “Orang Pinter” sama teman-teman, makanya aku minum tolak angin.
Q : Lalu Bagaimana rasanya?
A : Wallahualam!
Q : Lalu apa yang terjadi?
A : Bukan menolak angin, aku malah masuk angin. Alhasil aku terus cekukan sampai tiba di padang!
Q : Apa pesan anda untuk para penumpang bus lainnya?
A : Sudah di tolak cinta, ditambah tolak angin..... rasain lah itu!

Sama seperti kebanyakan perjalanan darat lainnya, perjalanan kami juga disambut ramah oleh tembang  keramat bus diantaranya lagu daerah batak dan padang. Ketika alunan khas lagu daerah itu menyapa telinga kami, satu persatu dari kami saling bertatap-tatapan kemudian mulai grusak-grusuk mencari headseat dalam tas masing-masing. 
Aku duduk bersama Beby teman sekelasku yang juga menyukai Jessica SNSD, beruntung banyak yang kami ceritakan sehingga aku yang nggak mungkin bisa tidur dalam bus ini tidak merasa bosan lantas bangkit dan mencium supir yang memutar tembang keramat itu.
Sekitar pukul 17.00 kami turun dari bus untuk makan, shalat, pipis, boker dan lain-lain. Selesai makan aku cuci muka dan kembali ke dalam bus tanpa make up!

Q : Apa yang terjadi?
A : Yah! Semuanya heboh liat aku nggak pake make up.
Q : Lalu?
A : Yasudah! Aku tidak mau menambah perkumpulan jerawat di muka ku, lebih baik mencuci muka dari pada besok ada jerawat baru yang ikut study tour tanpa tiket.
Q : Lalu Apa yang kamu takuti?
A : 
Aku bakal bicara ngaur di dalam bus karena aku tau bahwa aku mempunyai 2 pribadi ganda ketika ada dan tiada make up yang melekat di muka ku.

Benar saja, pribadi aku yang satu lagi mulai kelihatan. Aku curhat colongan sama Fauzan yang duduk di depanku dan disimak oleh Icha yang duduk seberangan dengan Fauzan. Selain curhat aneh, aku juga ngelawak dan ngejek orang. Aku tersadar ketika Fauzan melanturkan kata “Opp curhaaaat dia...” Kemudian Icha dan Fauzan melakukan gerakan high five (Tos) bersamaan.
Aku terdiam, kemudian menyadari bahwa aku sudah (kalo bahasa acehnya) “Peu boh-boh droe” atau “Membuang-buang diri sendiri” lebih tepatnya MEMBUKA AIB
! Aku mengambil selendang ungu lalu menutup muka sambil berkata “Ahh sial lah! Aku mau tidur aja...”
Namun, 30detik kemudian aku bangun dan mencolek Fauzan dari belakang. “Tidur sana, udah jam segini..” Lantur Fauzan sang Ketua.
“Nggak bisa tidur... huaaaaaaa...”
Keluh ku.

Jam di Bus sudah menunjukkan pukul 02.00 lewat tengah malaaaaaam! Rata-rata penumpang bus sudah tidur termasuk Beby. Aku sendirian! Aku memilih untuk mendengarkan lagu saja. Tapi lama-lama aku bosan mendengarkan lagu dan memilih untuk tidur juga dalam heningnya bus.
Sekitar pukul 05.00 kami berhenti untuk Shalat subuh, pada saat itu kami berada di sekitaran Riau. Setelah selesai shalat subuh kami kembali melanjutkan perjalanan. 
Petaka menyapa kami, Mungkin gara-gara aku dan teman-teman yang tengah malam tadi melawak dan ngejekin orang, Bus yang kami tumpangi mengalami sedikit kendala. Hmm, Aku nggak ngerti kerusakan apa yang di alami oleh Bus dengan nomor polisi BL 7790 A ini, yang pasti bus ini mogok di jalan yang sepi dengan pemandangan kiri-kanan hutan! Btw, itu Bus Aceh kenapa lagu nya bisa batak dan padang ya! Ahh sok bener..
Mogok yang dialami bus ini lumayan lama, sehingga aku mulai mengoceh lagi.
“Ini sampai kapan kita disini? Sampe kita wisuda?” Lanturku
“Nanti pembukaan Bunkasai UNAND udah mulai ajaaa...” Tambahku lagi
Kemudian Bus mulai di hidupkan mesinnya, semua penumpang senang dan bersorak “Yeee, nggak jadi wisuda disini kita...”
Kemudian Bus nya mati lagi
“Aku sewa baju toga sekarang, ada yang mau ikut?” Sambarku cepat
Kemudian mesin bus di hidupkan lagi
“Yeeeee, berangkat kita...” Lantur Icha yang terlihat senang ketika itu
Kemudian bus mati lagi, dan begitu seterusnya sampai jam menunjukan pukul 06.00
. Karena merasa bosan ditalik ulur oleh mesin bus seperti tarik ulur cinta ku *Opp, fokus dulu yah, aku dan yang lainnya pun memilih untuk tidur sampai sang matahari muncul dan menyinari sekitaran hutan ini.

Pukul 07.30 Aku terbangun dan melihat isi Bus kosong melompong. Hanya ada beberapa orang di dalamnya yang kuingat ada Beby, Agis, Ayu dan Ayu Ning yang dari awal berangkat dari medan sampai Riau sini tidur terus. Curiga dia minum antimo 10 butir. Karena bus sudah sepi aku mengambil kesimpulan kalau kita sudah sampai di Padang (pada saat itu aku belum lihat jam). Tapi semuanya buyar ketika aku tersadar dan melihat dari jendela bus bahwa ini adalah Hutan yang sama. Aku turun dari bus dan mendapati sosok teman-temanku terduduk di jalanan tak bernyawa kelamaan menunggu bus ini. Aku menghampiri Fauzan dan bertanya “Belum bisa juga ya bus nya?”
“Belum..” jawab Fauzan dan kemudian berkata lagi “Memangnya Miita kira ini tanggal berapa? Ini bukan tanggal 2, ini udah tanggal 3 April tau..! Kita udah 2 hari disini!” Fauzan ngomong dengan lebay khas nya dan Jejejejeeeeeng!
“Apaan, kau kira ini masih tahun 2012, ini udah tahun 2013 tau! Sekarang tanggal 3 April 2013...” Aku nggak mau kalah lebainya dan kemudian Jejejejeeeeng!
Merasa bosan terus berada di hutan ini, aku dan Ayu jalan-jalan ke sungai depan dan mulai gila meminta pertolongan pada orang yang ada di sampan. Dalam hati orang itu pasti gini “Itu apaan sih 2 cewek lambai-lambai tangan ke gue, belek masih nyangkut juga...”
Aku masuk lagi kedalam Bus dan mendapati beberapa orang sedang asik menikmati snack bawaannya, aku gabung disitu dan mulai menggosip. 

Pesan moral : Jangan biarkan wanita berkumpul sambil makan snack, pasti bawaannya gosip.

02 April 2012

Akhirnya bus bisa kembali melanjutkan perjalanannya sekitar jam 9.00 setelah meminta bantuan dari Bus-Bus lain yang melewati jalur ini.
Perjalanan kembali disambut dengan tembang keramat bus. Aku nggak tau udah berapa kali tembang ini di putar, yang pasti gara-gara perjalanan ini aku jadi bisa ngafal lagu dengan lirik Batak Toba salah satunya lagu dengan judul Abang ganteng yang jadi favorite ku karena penyanyi nya memiliki suara yg bagus dan mukanya enak dilihat, selain itu nama penyanyinya juga mudah diingat Rani Simbolon kayak nama senior 07 ku *ditabok kak rani. Selain itu juga ada lagu Anak Medan, Sinanggar Tulo, Pemabuk Tor-tor dan Siantar men yang gara-gara lagu ini aku jadi bulan-bulanan di Bus. Selain lagu batak aku juga mengingat lagu padang diantaranya lagu yang mempunyai lirik paling lebay yakni Memori Daun Pisang dan Yuli & Romi dan kembali aku di jadikan bulan-bulanan dalam bus. Tapi selain lagu keramat yang bikin aku jadi bulan-bulanan bus ini, ada satu lagu yang bagus dan kita bisa melihat budaya padang dalam video tersebut. Itu adalah permainan “KIM” sejenis Bingo yang di mainkan saat ada pesta penikahan warga Minang. Angka akan di sebutkan melalui lantunan lagu, yang kuingat baitnya begini “52 dustanya, 22 dosanya...”
Perjalanan pasca mogok di hutan berjalan mulus sampai akhirnya kami tiba di Sumatra Barat, sebuah kota yang benar-benar bersih dan indah.
Yang bikin aku penasaran adalah Kelok 9 yang ramai dibicarakan oleh masyarakat yang berpergian ke Padang. Gimana sih kelok 9 itu? Sama seulawah mana serem? Dan ternyata?? Kelok 9 lebih unggul seremnya. Tikungannya tajam, bawahnya langsung jurang dan kita harus mengulangi tikungan yang hampir serupa 9 kali. Huwaa, siapa yang nggak muntah disitu? Alhamdulillah belum ada yang muntah satu pun dari kami.
Kabarnya kelok 9 akan di buat Jembatan layang, jadi Bus dapat melajur lurus tanpa perlu menikmati wahana kelok 9 yang ekstrim ini.
Btw, selesai melewati kelok 9 tiba-tiba Aku, Agis dan Ayu yang mempunyai Status sebagai Girlband Lokal USU dengan nama “9-Lines” mendapat perubahan nama di Padang, kami disebut-sebut sebagai “Kelok 9” karena tarian kami berkelok-kelok?! Hmmm
Setelah melewati kelok 9 kami juga melewati Air Terjun Lembah Anai yang berada di pinggiran jalan. Air terjun yang cantik banget, semoga bisa ke sana *ngarep
Akhirnya kami sampai di Kota Padang. Seperti dugaan ku, kota padang adalah kota yang masih sangat terasa Budaya nya. Rumah adat masih tersebar dimana-mana, bahasa sehari-hari yang di gunakan pun bahasa minang. Hmm, aku suka yang beginian.
Di Padang kami menyewa angkot menuju rumah Putri yang menjadi basecam kami selama di Padang dan sesampai di rumah semua langsung mandi berebutan. Tak heran kalau kami mandi bareng-bareng *eits, khusus cewek yah!
Selesai mandi, sudah segar, sudah wangi kami menikmati makan malam bersama yang di masak oleh mama nya putri. Bener deh, masakan padang ini tiada tanding!
Aku sekamar dengan Beby, Icha, Emi, dan 2 Junior kesayanganku Agis dan Ayu. Pada saat itu Aku, Agis dan Ayu yang sama-sama orang Aceh sedang cerita-cerita di kamar, sedangkan Beby dan Emi sedang merantau ke kamar sebelah dan Icha sedang meninjau tempat Bunkasai UNAND bersama Fauzan.
Yang kami bahas malam ini adalah Voice Record  yang lagi heboh di BBM (BlackBerry Messenger). Voice Record  merekam percakapan dua sejoli Icha dan Bang Mus di telpon. Apa yang lucu dari Voice Record  ini? Voice Record  ini berasal dari Aceh dan Bang Mus tersangka utama memiliki logat Aceh yang kental. Orang Aceh pasti ketawa dengar ini, di tambah lagi si Icha nya centil banget. Rempong deh cwin~
Untung Beby, Emi dan Icha lagi nggak di kamar, kalau mereka ada di kamar pasti mereka pusing dengar Voice Record  ini..
Setelah itu Aku, Agis dan Ayu mulai ngantuk dan langsung tidur karena mengingat besok ada Acara yang di tunggu-tunggu yakni pembukaan Bunkasai UNAND.

Alhamdulillah sudah sampai Padang dengan selamat, Ayo mandi dan Langsung tidur.. SELAMAT MALAM KAWAN-KAWAN. Oyachuumi

03 April 2012

Selamat Pagi...! Pagi ini berangkat ke UNAND untuk melihat Bunkasai yang sudah mereka Laksanakan 8 kali. Wew! Kalah USU.
Pagi-pagi sekali kamar kami yang disebut-sebut sebagai “MusRoom” gara-gara Voice Record  tadi malam sudah disibukkan dengan make up masing-masing. Sehingga membuat anak laki-laki tak habis-habisnya ngedumel karena kelaparan kelamaan menunggu kami dandan. Agis mendapatkan tugas mengkriting kan rambut kakak-kakak nya, Karena sang kakak mau sedikit tebar pesona di UNAND.
Berangkat dari Rumah Putri ke terminal Bus UNAND menggunakan Angkot. Eitss, ini bukan sembarang angkot, Angkot Padang angkot Modif semua. Gehol Gehol. Di dalam angkot ada Mini bar dan bahkan ada angkot yang menggunakan Komputer berisi lagu-lagu yang nggak kalah update-an nya. Lagu bisa dipilih, mulai dari Lawas, Daerah, Indonesia, Barat, bahkan Korea pun ada. Markotop banget deh! Beda sama angkot medan yang Cuma menang di Asap! Angkot Aceh menang di Ongkos!!

Setibanya di Terminal Bus UNAND, kami menunggu sebentar di halte, kemudian langsung disuruh naik oleh supir bus nya. Sewaktu menunggu di halte ada yang bertanya padaku “Dari mana datang dek?” 
“Dari medan Pak, dari USU..” Jawabku sok manis
Lantas bapak ini mengatakan kepada petugas Bus di sebelahnya “Hoy, ini adek-adek ku dari Medan.. Jagain yaa..”
“Oh, Kau dari medan dek?!” tanya petugas Bus pada ku. Aku mengangguk! “Apa kabar kau?” Tanyanya lagi “Iya, hehe baik baik..” kemudian aku naik bus cepat-cepat.
Ini petugas Bus, ngomong sama ku pake logat batak, untung dia nggak ngomong bahasa batak, mana ngerti! Aku jawab pake bahasa Aceh nanti perang bahasa pula kita.
Dalam bus perjalanan ke UNAND aku nikmati sekali, pemandangan di sekitarnya bagus. Banyak pohon-pohon dan perjalanan menuju kampus UNAND agak mendaki gunung lewati lembah sungai mengalir indah ke samudera.
Sampai di UNAND semua mahasiswa USU tercengang melihat indah dan megahnya Universitas ini. (anak USU menangis di pojokan, andai USU begindang cwin...)

Bunkasai di adakan di dalam Auditorium UNAND, kami disambut dengan ramah oleh panitia Bunkasai. Acara yang disuguhkan oleh panitia bunkasai sangat menarik, ada Drama Komedian Jepang, Tari Daerah, Cosplay, J-Style, Dance, Lomba Kana, Shoudo, Obake Yashiki, Poto Yukata, Bazaar, Makanan Jepang dan lain-lain.
Pada saat jam Istirahat, kami di undang oleh panitia bunkasai untuk sedikit berbincang-bincang dan bertukar pengalaman dan pendapat antara bunkasai USU dan UNAND. Tapi sebelumnya, menurut ketua Bunkasai UNAND adat minang sebelum melakukan sebuah perbincangan ada baiknya kita makan dulu, oleh karena itu kami makan nasi kota khas minang sebelum rapat di mulai, ketika perut sudah kenyang suasana pun jadi tenang, nggak ada lagi yang ngecoh-ngecoh nggak jelas. Maka rapat bisa segera di mulai. Bisa naik berat badan ni lama-lama di padang.
Pada bunkasai UNAND kali ini Tim Yosakoi USU berkesempatan tampil di panggung spektakuler mereka. Waah, sebuah kebanggaan sekali bagi Tim Yosakoi USU yang sudah Go Daerah nih ceritanya. Sebenarnya Tim 9-Lines (Kelok 9) juga mau tampil, tapi berhubung yang datang ke padang Cuma 3 orang, nggak jadi deh, kalo nggak kan udah Go Daerah juga bareng Yosakoi. Selesai Acara Bunkasai, kami pergi menikmati Sunset di TapLau dan makan nasi yang di bawa dari Rumah Putri di pinggiran pantai. Romantis banget. Galau dulu ah..... Yang nggak galau malam ini, berarti nggak bisa nikmatin hidup.


04 April 2012

Hari ini hari ke dua Bunkasai UNAND. Sama seperti hari sebelumnya, hari ini pun menyenangkan dan pengunjung semakin ramai.
Hari ini kami mencoba masuk Obake Yashiki (Rumah Hantu). Aku berpasangan dengan Agis dan Juliver. Juliver pada saat itu ikut berdandan ala Obake dengan menggunakan make up ku dengan alasan mau bertemu teman-temannya di dalam sana. Ini dia, kami persembahkan Obake USU..... Jejejejeeeeng! Selain Tim Yosakoi, ternyata Obake USU juga mau Go Daerah yaa..
Yang membingungkan adalah di dalam Obake Yashiki terdapat 2 jalur pintu keluar. Ada 2 pintu yang berbeda. Seru! Aku dan Tim ku keluar dari Lantai 2, sedangkan beberapa orang ada yang keluar dari Pintu sebelah pintu masuk Obake Lantai 1. Kalo yang nggak bisa keluar dari 2 pintu itu gimana yaa?
Hari ini Bung Tomo harus kembali ke Medan, maka dari itu dia kembali ke medan duluan dengan menggunakan pesawat. Semua anak laki-laki galau, ceritanya Bung Tomo itu teman sekamar mereka.
“Nggak ada lagi yang gosok gigi sambil jalan-jalan keluar rumah setiap pagi...”
“Nggak ada lagi yang foto-fotoin Ayam, kucing, rumput, serangga dan lain-lain...”
“Nggak ada lagi yang setiap pagi bilang gini “...Itu suara ayam yaa? Suaranya sama dengan suara Ayam di jepang yaa...”
 HELLO!!!
Kemudian mereka menangisi Bung Tomo dengan galau nya.
Selesai menikmati Obake Yashiki, kami mengikuti tarian Bon Odori bersama-sama. Setelah itu kami berfoto bersama panitia karena ini adalah hari terakhir disini. Saat berfoto ada 1 kejadian yang membuat Riko galau. Seorang panitia berjenis kelamin Laki-laki dengan kemeja putih dan memakai topi memegang tangan Riko sambil tersenyum manja. Hayooo, Riko Galau.
Yang galau bukan Riko aja, tapi Icha sang Bendaraha juga ikutan galau karena jatuh cinta pada Abang ganteng disana. Pokoknya banyak deh yang di galauin di sini. Semoga bisa bertemu lagi yaa Kawan-Kawan UNAND.

05 April 2012

Hari ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu! Menikmati wisata alam Sumatra Barat. Alhamdulillah, akhirnya ada planing ke Air Terjun Lembah Anai.. Asiiik!
Hari ini hari terakhir di Padang, setelah selesai berkemas-kemas kami pamit kepada warga sekitar Rumah. Semua warga nangis bombai nggak tega kehilangan kami *eh,lebay
Setelah selesai berpamitan dengan warga sekitar, kami berangkat ke bukit tinggi di temani oleh teman-teman dari UNAND. Yey! 
Tempat pertama yang kami singgahi adalah Air terjun lembah anai. Bermain air dan menikmati segarnya udara di pegunungan sangat menyenangkan. Tidak lupa juga kami mengambil poto. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Bukit Tinggi. 
Sampai di bukit tinggi kami langsung berhamburan kesenangan mau belanja oleh-oleh. Tapi sebelumnya kami harus mendaki anak tangga yang lumayan bikin betis bengkak deh, itu namanya Pasar Atas. Disana bisa di jumpai Jam Gadang, monumen khas Padang yang sangat terkenal.
Di sekitaran jam gadang banyak badut yang bisa di ajakin berfoto, cukup bayar 5000 bisa foto sepuasnya.
Sayangnya, di sekitaran itu bau pesing bekas kuda delman pipis, jadi aku nggak sanggup lama-lama untuk foto disitu.
Aku memilih 3 badut yakni Sonic, Tom, dan Krisna dan foto sepuasnya dengan teman-teman.
Nah, gosip yang dilanturkan oleh teman-temanku adalah “Si Krisna itu suka sama Miita...”
Kenapa bisa gitu? Karena waktu foto
bersama si Krisna harus berdiri di samping ku, dia nggak mau di samping yang lain. Selain itu dia juga ogah-ogahan foto berdua sama temanku, kalo foto berdua sama aku dia semangat, bahkan dia yang mengarahkan gaya untukku.
Awalnya sih aku biasa aja si Krisna suka sama ku, walaupun sudah lama menjomblo kalo yang suka jelek aku ogah juga *jomblo nggak tau diri
Pasalnya selama aku  melihat badut-badut ini, kalau mereka buka topengnya pasti jelek, entah yang kudisan laa, jerwatan laa, apalah.. di dalam situ kan panas, wajar aja muka mereka gitu. 
Tapi, sempat si Krisna ini buka topeng nya sewaktu mau bicara sama kami.
Apa yang terjadi? Giman muka si Krisna?
Emi yang menjerit duluan “Miiiiit, si Krisna itu ganteng...”
“Iya, ganteng yaa, kulitnya putih...”
Aduuh, aku sudah menyiya-nyiya kan cowok ganteng.
Setelah selesai berfoto, kami membayar badut itu dan Krisna melambaikan tangan ke arah kami Aku. Kemudian kami pergi belanja oleh-oleh di sekitar situ. Kami berkumpul di bawah jam gadang dan kembali ke Bus yang akan mengantarkan kami ke Terminal Bus kepulangan kami ke Medan.
Nggak disangka-sangka, krisna muncul lagi.. Dia menggerakkan kedua jari telunjuknya seperti tanda “berfoto..” ke arahku. Aku menggeleng dan masuk dalam barisan teman-teman lain menuju ke Bus
.
Akhirnya Study Tour di padang berakhir hari ini. Jam 16.00 kami naik Bus dengan nomor polisi BL 7790 A lagi! Wuiiiissss, seperti yang aku bayangkan tembang keramatnya tetap yang sama.
Selamat menikmati tembang Abang Ganteng 100x putar ulang.